
Water mist spraying (Foto: dok. BNPB)
Jakarta – Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan metode water mist spraying menggunakan pesawat membuat langit Jakarta cerah berwarna biru dan berawan. Lantas, berapa lama efek operasi ‘bilas polusi’ ini bisa memperbaiki kualitas udara?
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menyebut metode water mist spraying sebetulnya tidak bertahan lama. Sebab, kata dia, air yang disemprotkan di langit Jakarta akan cepat turun dan menyebar.
“Tentu saja spray air ini tidak bertahan lama di udara karena akan turun, untuk itu pemilihan waktu spray penting supaya hasil maksimal,” kata Abdul Muhari kepada wartawan, Kamis (14/9/2023).
Baca Juga : Langit Jakarta Biru Lagi, ‘Terbilas’ Air atau Tersapu Angin? Ini Kata BMKG
Dia menyebut waktu yang baik dipilih untuk menyemprotkan air dari langit Jakarta adalah pagi menjelang siang. Hal itu bertujuan agar polutan di pagi dan sore hari berkurang.
“Water mist spray dilakukan pagi jelang siang untuk mengurangi kadar polutan saat peak source pagi dan sore,” ucapnya.
“Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi polusi udara di wilayah ibu kota Jakarta, salah satunya dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan metode water mist spraying menggunakan dua pesawat Cesna,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/9).
Baca Juga : RI Genjot Transisi Energi Bersih
More Stories
Mendengar Kaesang Diisukan Gabung PSI,Djarot PDIP: Saran Saya Ojo Grusa Grusu,
Ada Usulan Judi Online Dipajaki, Emang Bisa?
Deva Mahenra Curhat soal Perankan Om Hao di Kisah Tanah Jawa