
(ABC Radio Sydney: Declan Bowring)
Jakarta – Khaled Sabsabi meminta komunitas Muslim di Sydney untuk menunjukkan warisan benda-benda berharga dari keluarga mereka kepadanya. Ia tidak mengira akan menemukan koleksi yang menakjubkan, termasuk benda-benda yang sudah berusia lebih dari seribu tahun.
Ada salah satu umat Muslim di Sydney yang mengkoleksi Al-Quran selama 20 tahun dengan jumlah melebihi koleksi museum, ujarnya.
“Jumlah manuskrip yang dimiliki orang ini sebagai koleksi pribadi melebihi semua koleksi di Australia,” kata Khaled.
Ini merupakan bagian dari proyek “Moments in Waiting” yang sedang dikerjakannya sebagai seorang seniman berdarah Lebanon di Sydney.
Baca Juga : Museum Gajah Kebakaran, Api Berhasil Dilokalisasi!
Lewat proyek ini, ia mencoba mencari kisah-kisah yang luar biasa dari benda-benda yang mungkin dianggap biasa di rumah-rumah keluarga Muslim di Australia. Sekaligus Proyek seni ingin menunjukkan keberagaman yang ada di kota Sydney.
Selain manuskrip-manuskrip tersebut, ia juga melihat koin-koin dari tahun 650, Al-Quran dari tahun 1500-an, serta surat-surat tulisan tangan dari seorang tentara yang berjuang untuk Kekaisaran Ottoman.
“[Untuk] bisa mendengar cerita mereka, cara mendapatkannya, serta ide di balik koleksi tersebut… sungguh fenomenal,” kata Khaled.
Melawan rasisme dengan seni
Pada tahun 1976, Khaled, yang saat itu berusia 11 tahun, beserta keluarganya meninggalkan Tripoli akibat perang saudara di Lebanon yang pecah setahun sebelumnya.
Keluarganya menetap di pinggiran barat Sydney dan mereka sering mendapat perlakuan rasisme.
“Selama tinggal di sana, kami mengalami banyak perlakuan rasis karena ada ‘ketakutan dari warga Australia terhadap migran yang jumlahnya terus bertambah’,” ujarnya.
“Pengalaman tersebut juga memperkaya pengetahuan tentang siapa saya, dan apa yang saya lakukan, serta semangat dan komitmen saya untuk mencari cara meruntuhkan stereotip.”
Baca Juga : Jangan Sampai Pinjol Nakal Mencekik Rakyat, OJK Harus Lakukan Langkah Ini!
Salah satu contoh karyanya dinamakan ‘70.000 veils’, sebuah instalasi video yang menampilkan 10.000 foto yang diputar di 100 layar monitor, serta menggambarkan kehidupan sehari-hari dan perjalanannya di Australia dan negara lain.
Ia juga memproduksi “Wonderland”, sebuah video yang menampilkan banyaknya penggemar Western Sydney Wanderers dalam tim A-League.
“Ide-ide hebat lahir ketika kita di ujung tanduk, bukan saat kita merasa nyaman dan puas,” kata Khaled.
More Stories
Liverpool Vs Fulham: The Reds Menang 4-3
Studi: Tak Ada Hubungan Medsos dengan Gangguan Kesehatan Mental Pengguna
Seorang Pria di Bogor Ditangkap Polisi Diduga Aniaya Pacar hingga Tewas