Boomnews.id

Situs Berita Terkini

Jokowi Mengatakan Investasi China di RI Naik 10 Peringkat Dalam Waktu 9 Tahun

Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa peringkat investasi Republik Rakyat Tiongkok (RRT) melompat tinggi dalam sembilan tahun terakhir. Ia mengapresiasi kontribusi negara tersebut dalam pembangunan Indonesia.

Dalam agenda Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) diselenggarakan di China World Hotel, Beijing, Senin malam (16/10/2023), Jokowi mengatakan bahwa foreign direct investment (FDI) atau tingkat investasi langsung China terhadap Indonesia meroket selama sembilan tahun terakhir.

“Tahun 2013 RRT berada di urutan 12 kontributor foreign direct investment (FDI) di Indonesia, tapi di tahun 2022 sudah di urutan kedua,” ucap Presiden dilansir dari akun Instagram resminya @jokowi pada pada Selasa (17/10/2023).

Baca Juga : Ini Biang Kerok APBD Sulsel Defisit Rp 1,5 T hingga Disebut Bangkrut

Oleh sebab itu, di hadapan para pengusaha dan undangan, Jokowi menghaturkan terima kasih atas investasi dan kontribusi para pengusaha RRT dalam pembangunan Indonesia.

“Saya menyampaikan penghargaan untuk investasi dan kontribusi para pengusaha RRT dalam pembangunan di Indonesia,” ungkapnya.

Setelah itu, mantan Wali Kota Solo ini kemudian menjelaskan Indonesia sedang fokus melakukan hilirisasi industri terhadap berbagai komoditas. Di antaranya adalah nikel, tembaga, timah, dan minerba lainnya.

Baca Juga : Kemendag Beberkan Penyebab Harga Gula Pasir Naik

Jokowi menjelaskan, Indonesia juga tengah fokus membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi untuk menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia.

“Semua ini butuh alih teknologi tinggi serta investasi, apalagi jika dipadukan dengan penggunaan sumber energi hijau yang sangat melimpah di Indonesia,” sambungnya.

Jokowi menjelaskan pembangunan infrastruktur dasar dan pusat pemerintahan di IKN sendiri diperkirakan bisa diselesaikan tahun depan. Sampai awal November ini, ia menjelaskan sudah ada 21 investor dari dalam dan luar negeri yang sudah dan akan segera melakukan groundbreaking di IKN dengan total nilai US$ 2 miliar atau Rp 330 T (Kurs Rp 15.723).

Baca Juga : Sejak Awal Tahun 2023, Obligasi dan Sukuk di BEI Capai Rp 125 Triliun

Menurutnya, keputusan para investor China untuk menanamkan modal di Indonesia adalah pilihan tepat. “Investasi di Indonesia itu adalah pilihan yang tepat karena mudah dan aman, dan saling menguntungkan,” pungkasnya.

(das/das)

Editor : Jasver Javier