Boomnews.id

Situs Berita Terkini

Presiden AS Joe Biden Puji Jokowi: RI Pemain Penting Dalam Transisi Energi

Foto: AP/Andrew Harnik

Jakarta – Amerika Serikat (AS) dan Indonesia akan mempererat kerja sama dengan menyepakati komitmen Kemitraan Strategi Komprehensif (Comprehensive Strategic Partner/CSP) antara kedua negara. Salah satunya adalah antisipasi transisi energi dan perubahan iklim.

Senin 13 November 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Joe Biden melangsungkan pertemuan bilateral di Gedung Putih Washington DC. Dalam pertemuan itu, Joe Biden sempat melemparkan pujian bagi Indonesia ke Jokowi.

Biden bilang perjanjian CSP antara Indonesia dan Amerika Serikat akan mencakup urusan memerangi krisis iklim. Saat itu juga dia menyebutkan Indonesia menjadi salah satu pemain utama transisi energi di dunia.

“Hal ini termasuk memperdalam kolaborasi kita untuk memerangi krisis iklim. Anda tahu, saya sudah mengatakan hal ini sebelumnya, namun Indonesia adalah pemain penting-penting dalam dunia transisi energi ramah lingkungan,” ungkap Biden dalam video pertemuan yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/11/2023).

Amerika Serikat sendiri pernah berjanji akan memberikan bantuan untuk upaya transisi energi yang dilakukan di Indonesia. Di gelaran KTT G20 2022 yang lalu di Bali, Joe Biden dan negara-negara yang tergabung dalam G7 pernah mengungkapkan komitmen untuk memberikan pendanaan sebesar US$ 20 miliar atau Rp 314 triliun (kurs Rp 15.700) untuk mempercepat pelaksanaan transisi energi.

Biden mengatakan komitmen US$ 20 miliar dalam rangka mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan percepatan transisi energi melalui penghentian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.

“Kami dengan Indonesia dan Jepang bersama-sama menciptakan Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mencapai Net Zero Emissions. Bersama kami memobilisasi US$ 20 miliar untuk mendukung upaya Indonesia mengurangi emisi dan memperluas EBT,” kata Biden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (15/11/2022) silam.

Namun, hingga kini bantuan itu belum juga bisa terealisasi. Bahkan, di gelaran KTT G20 berikutnya di Bali. Jokowi sampai menagih langsung bantuan itu di depan forum KTT yang dihadiri 20 negara besar di dunia tersebut.

“Sayangnya, komitmen pendanaan negara maju, masih sebatas retorika dan di atas kertas, baik itu pendanaan climate US$ 100 miliar per tahun, maupun fasilitas pendanaan loss dan damage. Tahun lalu di Bali, Indonesia telah menginisiasi G20 Bali Global Blended Finance Alliance,” beber Jokowi.

(hal/rrd)

Editor : Jasver Javier