
Ilustrasi PLTN - Foto: AP/Mahmud Hossain Opu
Jakarta – Pemerintah Terus Berupaya mengembangkan sumber energi bersih demi mengejar target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon. Salah satu yang bakal dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, PLTN baru beroperasi secara komersil pada tahun 2032. Targetnya, kapasitas PLTN bakal menjadi 9 gigawatt (gw) pada tahun 2060.
“Pengembangan tenaga nuklir direncanakan menjadi komersil pada tahun 2032 untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik. Kapasitasnya ditingkatkan menjadi 9 gw pada tahun 2060,” katanya dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).
Baca Juga : Presiden AS Joe Biden Puji Jokowi: RI Pemain Penting Dalam Transisi Energi
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi menyebut jika pembangun pembangkit nuklir terwujud, maka yang skalanya kecil akan dibangun di wilayah terpencil atau kepulauan. Sementara, skala menengah di pulau yang agak besar. Sedangkan jika Pulau Jawa tidak terhubung kabel dengan Sumatera, maka dibutuhkan pembangkit sendiri.
“Intinya kalau buat saya ke depan kalau kita bicara skalanya PLTN andaikan kita jadi membangun, kita akan skala yang kecil SMR karena kita juga banyak kepulauan dan terpencil. Mungkin skala menengah di pulau yang lumayan gede Bali, Lombok atau katakanlah Madura, yang besar juga ada misal di Pulau Jawa, kalau Jawa tidak ada kabel Jawa-Sumatera tentunya harus mengadakan di Jawa sendiri,” bebernya.
Editor : Jasver Javier
More Stories
Mediator Terus Berupaya Perpanjangan Lagi Gencatan Senjata di Gaza
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Sebut Netanyahu Pembantai Gaza!
Awan Berlafaz Allah di Gunung Marapi Hebohkan Warga Sumbar