Ahmad Dhani Enggan Damai, Lita Gading Juga Tak Mau Minta Maaf

Ahmad Dhani dan pengacara di Polda beberapa waktu lalu. Foto: Febryantino/detikcom

Jakarta – Sampai saat ini, perselisihan Ahmad Dhani dengan psikolog Lita Gading terus berlanjut. Dalam berita terbaru, Al Ghazali, anak Ahmad Dhani, sudah menjalani pemeriksaan atas laporan yang disampaikan ayahnya beberapa waktu lalu tentang pelecehan adiknya, SF.

Kliennya belum berbicara tentang perdamaian dengan Lita Gading, menurut pengacaranya Aldwin Rahadian.

“Sampai saat ini saya belum mendengar dari Mas Dhani untuk restorative justice segala macam,” ungkap Aldwin Rahadian, Bareskrim Polri, Kamis (17/7/2025).

Ia menilai sampai saat ini, Lita Gading juga belum menyampaikan permintaan maafnya kepada kliennya.

“Apalagi kan belum apa-apa, ‘Oh saya tidak mau minta maaf’, kan melakukan pembenaran begitu tidak bersalah, ya bagaimana mau RJ,” ujar Aldwin.

Ahmad Dhani menambahkan sangat ingin membuat jera pelaku bully. Baginya bully sangatlah tidak pantas dilakukan terlebih dengan anak di bawah umur.

“Ini kejahatan kepada anak itu pendekatannya dari pemidanaan, supaya ada efek jera,” tandas Aldwin.

Lita Gading Tak Mau Minta Maaf

Lita Gading menanggapi dengan tegas laporan polisi yang diajukan oleh musisi Ahmad Dhani.

Laporan tersebut berkaitan dengan dugaan eksploitasi anak dan pelanggaran UU ITE terhadap anak-anak Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, SF, yang diunggah Lita Gading di media sosial.

Syamsul Jahidin, kuasa hukum Lita Gading, membantah keras tuduhan tersebut dan tidak mau meminta maaf setelah diberitahu.

“Klien kami tidak melakukan kejahatan yang luar biasa, dan klien kami, kami pastikan tidak akan mengatakan minta maaf,” kata Syamsul Jahidin dilansir dari Detik.com, Jumat (12/7/2025).

Video yang diunggah oleh Lita Gading bertujuan untuk edukasi dan tidak mengandung unsur merendahkan martabat anak. Ia menilai anggapan pihak Ahmad Dhani berbeda dari maksud sebenarnya dari konten tersebut.

“Disampaikan dalam video sendiri bahwa ini katanya video edukasi, tapi mereka menganggap itu bukan video edukasi, itu kan anggapan mereka, bukan secara undang-undang,” tutur Syamsul Jahidi

“Kami sudah pelajari dan analisis, dalam video tersebut tidak ada yang sampai membuat jatuhnya mental seorang anak. Fotonya pun sudah beredar luas. Kami sudah cek,” ujar Syamsul Jahidin.

Sumber DetikHot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *