Tren Harga Rumah Seken Melambat, Yogyakarta-Denpasar Jadi Primadona Baru Properti 2025

Foto: Woro Anjar Verianty via Gemini

Jakarta – Pada kuartal kedua tahun 2025, tren pasar rumah seken di Indonesia menunjukkan perlambatan. Secara nasional, pertumbuhan harga tahunan hanya berkisar antara 0,8% hingga 1,2%, melanjutkan tren yang sama dari kuartal sebelumnya.

Namun, tiga kota di luar Jakarta mencuri perhatian di tengah tren tersebut. Harga rumah seken di Yogyakarta, Denpasar, dan Semarang meningkat pesat, bahkan melampaui inflasi nasional.

Head of Research Rumah123 Marisa Jaya menjelaskan, Yogyakarta, Semarang, dan Denpasar juga mencatat tren serupa sejak kuartal I.

“Ini mengindikasikan pergeseran minat masyarakat dari kota besar seperti Jakarta, Bogor, dan Surabaya ke kota-kota yang infrastrukturnya berkembang serta menawarkan kualitas hidup dan kearifan lokal,” kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).

Yogyakarta Tertinggi, Disusul Denpasar dan Semarang

Meskipun kenaikan harga rumah seken tertinggi secara tahunan sebesar 10,9% pada April 2025, Yogyakarta tetap berada di antara tiga kota tertinggi sepanjang kuartal ini. Kenaikan ini lebih rendah dari terendah 5,3 % pada bulan Mei dan Juni.

Pembangunan infrastruktur seperti tol Solo–Yogyakarta–YIA dan Yogyakarta–Bawen, yang beroperasi sejak September 2024, meningkatkan konektivitas dan daya tarik wilayah tersebut.

Denpasar juga mengikuti tren yang baik. Harga rumah di ibu kota Bali meningkat stabil antara 4,3% dan 7,8% selama kuartal kedua, meskipun tidak setinggi tahun sebelumnya. Permintaan di kota ini tetap kuat berkat kombinasi fungsi hunian dan wisata.

Meskipun harga di Semarang sempat turun 2,5% pada bulan April, ia juga mencatat kenaikan harga tahunan tertinggi 7,2% pada Mei.

Jakarta, Bogor, Surabaya Melemah

Sebaliknya, kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, dan Surabaya justru mengalami penurunan harga rumah seken sepanjang kuartal II 2025:

  • Surabaya: -1,3% hingga -0,5%
  • Jakarta: -0,3% hingga -0,1%
  • Bogor: -4,1% hingga -1,4%

Tangerang hingga Sleman Masih Jadi Incaran Pencari Rumah

Dari sisi minat pencarian properti secara daring, kawasan Jabodetabek masih mendominasi:

  • Tangerang: 10,8%
  • Jakarta Selatan: 10,4%
  • Jakarta Barat: 9,5%

Selain itu, beberapa daerah seperti Tangerang Selatan, Cikarang, Batam, dan Sleman juga mengalami peningkatan popularitas, meski dalam porsi kecil. Marisa menyebut daerah-daerah ini memiliki potensi jangka panjang yang patut dilirik investor maupun pengembang.

Beberapa kota lain menunjukkan tren harga yang fluktuatif, seperti:

  • Makassar: -0,6% hingga 7,6%
  • Surakarta: -4,3% hingga 3,7%
  • Medan: -1,9% hingga 1,8%
  • Bandung: -0,3% hingga 0,4%

Lima Kota Kalahkan Laju Inflasi

Lima kota tercatat memiliki pertumbuhan harga rumah seken yang melampaui inflasi tahunan nasional (1,87%):

  • Yogyakarta: +2,9% dari inflasi
  • Surakarta: +1,7% dari inflasi
  • Denpasar: +1,0% dari inflasi
  • Semarang: +0,5% dari inflasi
  • Tangerang: +0,1% dari inflasi

“Kondisi ini menandakan bahwa properti di kota-kota tersebut berpotensi menjadi investasi yang lebih menguntungkan dibanding tabungan biasa karena nilainya tumbuh lebih cepat dari inflasi,” pungkas Marisa.

Sumber Liputan6

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *