Arsip foto – Personel Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) bersiap mengevakuasi korban tambang longsor di areal tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo, menggunakan helikopter bantuan dari Polri, Rabu (10/7/2024). ANTARA/HO-Basarnas/aa.
Jakarta – Pada Rabu pagi, Basarnas mengeluarkan peringatan dini tsunami di sejumlah wilayah Indonesia karena gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 8,7 yang terjadi di pesisir timur Kamchatka, Rusia. Basarnas telah bersiaga penuh untuk mengantisipasi dampak gempa tersebut.
Di Jakarta, Rabu, Deputi Operasi Basarnas Eko Suyatno menyatakan bahwa untuk meningkatkan kesiapsiagaan, seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kantor SAR di Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, dan Gorontalo telah diberi arahan.
“Kami sudah siaga antisipasi dampak gempa di Rusia ini,” kata dia.
Ia menjelaskan peringatan dini tsunami dari BMKG tersebut telah diteruskan kepada masing-masing kantor SAR yang kemungkinan wilayahnya terdampak, untuk segera mengambil langkah-langkah antisipatif.
Basarnas memastikan pula kesiapan tim dan peralatan SAR di daerah untuk mendukung evakuasi warga jika dibutuhkan.
“Koordinasi ketat dengan para dinas teknis terkait di daerah juga sudah dilakukan, guna menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi akibat gempa tersebut,” ujarnya.
Sebagian besar estimasi gelombang tiba di Kepulauan Talaud pada pukul 14.52.24 WITA, Kota Gorontalo pada pukul 16.39.54 WITA, Halmahera Utara pada pukul 16.04.24 WITA, Manokwari pada pukul 16.08.54 WITA, Raja Ampat pada pukul 16.18.54 WITA, Biak Numfor pada pukul 16.21.54 WIT, Supiori pada pukul 16.21.54 WIT, Sorong Bagian Utara pada pukul 16.24.54 WITA, Jayapura pada pukul 16.30.24 WITA, dan Sarmi pada pukul (16.30.24 WIT).
Berdasarkan laporan Pacific Tsunami Warning Center (PTWC), gempa itu juga berpotensi memicu tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.
Sumber Antaranews