Buntut Pernyataan Medvedev, Trump Perintahkan Kirim Kapal Selam Nuklir Dekat Rusia

Arsip foto – Presiden AS Donald Trump (depan) menghadiri konferensi pers setelah KTT NATO di Den Haag, Belanda, pada 25 Juni 2025. ANTARA/HO- Xinhua/Zhao Dingzhe/pri.

Washington – Setelah pernyataan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, dia telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir sedekat mungkin dengan Rusia.

“Ya, mereka berada dekat Rusia,” kata Trump dalam wawancara dengan Newsmax mengenai lokasi kapal selam tersebut.

Trump sebelumnya mengatakan bahwa ia memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir AS ke “wilayah yang tepat” di tengah meningkatnya perang kata-kata dengan Medvedev.

“Mantan presiden yang sekarang memimpin salah satu dewan terpenting Rusia, Medvedev, mengatakan beberapa hal yang sangat buruk, berbicara tentang nuklir. Dan ketika Anda menyebut kata nuklir, saya berkata — Anda tahu, mata saya berbinar, dan saya berkata, ‘Kita sebaiknya berhati-hati, karena itu ancaman terbesar.’ Seharusnya dia tidak mengatakannya.”

“Dia suka bicara kurang ajar. Dia juga pernah mengatakan hal yang sama di masa lalu, dan kami selalu ingin siap, jadi saya telah mengirim dua kapal selam nuklir ke wilayah ini. Saya hanya ingin memastikan bahwa kata-katanya hanyalah kata-kata dan tidak lebih dari itu,” kata Trump kepada Newsmax.

Trump menegaskan kembali bahwa perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun tidak akan pernah terjadi jika ia menjadi presiden.

“Saya akan mengatakan ini: Itu adalah perang yang harus diakhiri. Itu adalah perang yang mengerikan,” katanya kepada Newsmax.

Medvedev sebelumnya mengecam Trump pada Senin dengan memperingatkan bahwa meningkatnya tekanan Trump terhadap Kremlin terkait perang di Ukraina berisiko memicu konflik yang lebih luas antara Rusia dan AS.

Dia menulis di X: “50 hari atau 10 … Dia harus ingat 2 hal: 1. Rusia bukan Israel atau bahkan Iran. 2. Setiap ultimatum baru adalah ancaman dan langkah menuju perang. Bukan antara Rusia dan Ukraina, tetapi dengan negaranya sendiri. Jangan ikuti Joe Biden!

Pada Senin, Trump mengancam Rusia dengan sanksi dan tarif sekunder jika mereka tidak mengakhiri perang di Ukraina dalam waktu “sekitar 10 atau 12 hari,” yang jauh lebih lama dari batas waktu sebelumnya. Angan-angan itu mengikuti pengumuman itu.

Sumber: Anadolu

Aris Satria

Heboh Seorang Pria Teriak Ada Bom Bikin 181 Penumpang Lion Air Ganti Pesawat

Foto: Ilustrasi (Getty Images/Vadimborkin) Jakarta - Di pesawat Lion Air rute Jakarta-Kualanamu, seorang pria berinisial…

18 minutes

Cerita Lesti Kejora Hampir Kehilangan 90 Kantong ASI di London

Lesti Kejora dan Bilar Foto: Instagram @lestikejora Jakarta - Kehidupan Lesti Kejora sebagai ibu menyusui…

48 minutes

Muhammad Jadi Nama Bayi Laki-laki Terpopuler di Inggris dan Wales

Foto bayi (dok. Unsplash.com/Daniel Thomas) Jakarta - Muhammad, yang dalam bahasa Arab berarti "terpuji", juga…

1 hour

Tottenham Vs Newcastle Bermain Imbang 1-1

Foto: REUTERS/KIM SOO-HYEON Jakarta - Dalam pertandingan uji coba di Korea Selatan, Tottenham Hotspur dan…

2 hours

Fenomena Pengibaran Bendera Bajak Laut One Piece, Budi Gunawan Ingatkan Ancaman Pidana

Menko Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan (Istimewa) Jakarta - Ramai Video pengibaran bendera di…

18 hours

Profil Pilot TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto yang Gugur dalam Insiden Pesawat Jatuh di Bogor

Marsma TNI Fajar Adrianto dikabarkan meninggal dunia dalam insiden pesawat jatuh di Kawasan Ciaruteun, Ciampea,…

18 hours