Naik Drastis, Utang Paylater Warga RI Capai Rp 22 Triliun

Porsi kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan sebesar 0,29 persen dari total kredit perbankan dan terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan. Foto: Freepik

Jakarta – Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, porsi kredit Buy Now Pay Later (BNPL) perbankan sebesar 0,29 persen dari total kredit perbankan dan terus tumbuh dengan cepat setiap tahunnya.

“Per Juni 2025, baki debet kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh 29,75 persen yoy menjadi Rp22,99 triliun, dengan jumlah rekening mencapai 26,96 juta,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan (PBKN) OJK Dian Ediana Rae, dalam konferensi pers RDKB Juli 2025, Senin (4/8/2025).

Selain itu, Dian menunjukkan kinerja intermediasi perbankan yang stabil dengan profil risiko yang stabil, dengan kredit tumbuh 7,77 persen yoy menjadi Rp8.059,79 triliun pada Juni 2025.

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 12,53%, diikuti oleh Kredit Konsumsi sebesar 8,49%. Sementara itu, Kredit Modal Kerja mengalami pertumbuhan sebesar 4,45%.

Dilihat dari kepemilikan, kredit bank umum swasta nasional domestik tumbuh paling cepat sebesar 10,78 persen per tahun. Dari kategori debitur, kredit korporasi tumbuh sebesar 10,78 persen, sementara kredit UMKM tumbuh sebesar 2,18 persen. Ini karena upaya perbankan untuk memperbaiki kualitas kredit UMKM.

“Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit ke beberapa sektor tercatat tumbuh tinggi secara tahunan mencapai double digit,” ujarnya.

Sementara Sektor pertambangan dan penggalian mencapai pertumbuhan 20,69%, jasa mencapai 19,17%, transportasi dan komunikasi mencapai 17,94%, dan industri listrik, gas, dan air mencapai 11,23%.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 6,96% yoy (dari 4,29% yoy pada Mei 2025) menjadi Rp9.329 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing meningkat 10,35%, 6,84%, dan 4,19% yoy.

Adapun Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada di level 199,04 persen.Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 2,22 persen dan NPL net 0,84 persen.

“Loan at Risk (LaR) menurun, tercatat 9,73 persen (Mei 2025: 9,93 persen). Rasio LaR tercatat stabil seperti di level sebelum pandemi,” ujarnya.

Permodalan (CAR) yang tinggi sebesar 25,81% menunjukkan ketahanan perbankan yang kuat dalam menghadapi ketidakpastian global.

Sumber Liputan6

Aris Satria

Viral Seorang Ibu Ditahan Bersama Balita di Jakpus, Ini Penjelasan Polisi

Rina (kanan) dan bayinya saat jeda pemeriksaan di Polres Jakpus (dok. Istimewa) Jakarta - Polres…

15 hours

Lokasi Ajang Pacu Jalur Menjadi Kawasan Konservasi

Pelaksanaan Pacu Jalur Rayon III di Tepian Rajo, Pangean, Jumat (4/7/2025) (Foto: dok. Polres Kuansing)…

16 hours

Beras Premium Oplosan, Bareskrim Sita 58,9 Ton Beras Sania-Fortune

Konferensi pers kasus beras oplosan (Rumondang/detikcom) Jakarta - Dalam penyelidikan kasus pengoplosan beras premium, Dittipideksus…

16 hours

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12% pada Kuartal II 2025

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Wilayah BPS, Moh. Edy Mahmud, dalam konferensi pers pertumbuhan ekonomi…

17 hours

Anggota DPR AS dari Partai Demokrat Desak Donald Trump Akui Negara Palestina

Presiden AS Donald Trump (dok. REUTERS/Evelyn Hockstein) Washington, DC - Beberapa anggota Partai Demokrat dari…

17 hours

Tom Lembong Laporkan Hakim Tipikor ke MA-KY Usai Abolisi

Tom Lembong keluar dari Rutan Cipinang. Belum usai, Eks Mendag Tom Lembong laporkan 3 hakim…

18 hours