Sejumlah pengunjuk rasa membawa bambu saat melakukan aksi di Jalan Letjend S Parman, depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/rwa/pri.)
Jakarta – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengawasi proses Polda Metro Jaya memeriksa ratusan anak yang berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI.
Sylvana Maria, Komisoner KPAI, mengatakan bahwa dalam pengawasan tersebut, mereka bekerja sama dengan polisi dan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.
“Kami melakukan pengawasan lewat kordinasi dengan polisi, Dinas PPAPP dan bicara langsung dengan anak-anak yang diamankan,” kata Sylvana saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Pihaknya hendak memastikan hak anak-anak yang diamankan pihak Kepolisian itu terpenuhi.
“Dari KPAI pasti (menjamin pemenuhan hak anak). Saya sudah di Polda Metro Jaya dari jam 07.30 WIB sampai sekarang. Menunggu tunggu anak-anak yang sedang digali informasi pendalaman oleh polisi,” kata dia.
Informasi sementara, kata Sylvana, ada sebanyak 203 anak yang diamankan pihak Kepolisian dalam aksi depan Gedung Parlemen pada Senin (25/8) malam.
“Menurut info 203 anak. Tapi angka pastinya saya sedang tunggu info resmi polisi,” katanya.
Demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah bagian masyarakat di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI pada 25 Agustus tidak memiliki mobil komando atau koordinator lapangan, bahkan sejumlah pelajar ikut bergabung.
Pemantauan di lokasi menunjukkan bahwa sejumlah anak sekolah mengenakan pakaian putih abu-abu masuk ke lokasi demonstrasi pada Senin di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI.
Meskipun sebelumnya, para siswa tidak diizinkan masuk oleh petugas kepolisian.
Mengetahui adanya haluan petugas, banyak orang berkumpul di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI. Para pelajar kemudian diizinkan masuk ke lokasi demo.
Sumber Antaranews
