Arsip Foto – Bendera Iran terlihat di markas besar PBB di New York, AS, Rabu (8/1/2020). ANTARA/Xinhua/Li Muzi/am/aa.
Istanbul – Seorang penasihat IRGC mengatakan Iran masih memiliki kekuatan militer yang cukup untuk menyerang Israel setiap hari selama dua tahun..
“Angkatan bersenjata kami berada pada puncak kesiapannya,” kata Mayor Jenderal Ebrahim Jabbari kepada kantor berita semi-resmi Mehr, Senin.
“Saat ini, gudang, pangkalan rudal bawah tanah, dan fasilitas yang kami miliki sangat besar sehingga kami belum menunjukkan sebagian besar kemampuan pertahanan dan rudal efektif kami,” katanya.
“Jika terjadi perang dengan Israel dan AS, fasilitas kami tidak akan habis bahkan jika kami meluncurkan rudal ke sana setiap hari selama dua tahun.”
Pada Senin, penasihat militer utama Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, membuat pernyataan serupa.
“Zionis tahu bahwa sebagian pasukan kami, seperti Angkatan Laut dan Pasukan Quds, belum memasuki medan tempur, bahkan angkatan darat pun belum ikut serta,” kata Safavi seperti dikutip kantor berita Mehr.
“Sejauh ini, kami telah memproduksi beberapa ribu rudal dan drone, dan tempatnya aman,” imbuhnya.
Pada 13 Juni, konflik Israel-Iran muncul setelah rezim Zionis melakukan serangan udara terhadap fasilitas militer, nuklir, dan sipil Iran, dan sedikitnya menewaskan 935 orang.
Kementerian Kesehatan Iran menyatakan bahwa serangan militer Zionis melukai seikitnya 5.332 orang.
Teheran membalas serangan dengan rudal dan pesawat tak berawak terhadap beberapa kota Israel. Universitas Ibrani Yerusalem melaporkan bahwa sedikitnya 29 warga Israel tewas dan lebih dari 3.400 lainnya terluka.
Konflik berakhir dengan gencatan senjata yang disponsori AS pada 24 Juni.
Sumber: Anadolu
