Indonesia Kutuk Serangan Udara Terbaru Israel ke Jalur Gaza yang Tewaskan Ratusan Warga Sipil

0
(0)

Perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina. (ANTARA/Anadolu/py)

Jakarta – Indonesia mengutuk serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan ratusan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, di bulan Suci Ramadhan.

“Serangan ini menambah rangkaian provokasi Israel yang mengancam gencatan senjata dan mengganggu prospek negosiasi perdamaian menuju solusi dua negara,” demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang disiarkan di media sosial X, Selasa.

Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk segera menghentikan serangan Israel di wilayah kantong Palestina.

Kemlu RI menyatakan bahwa untuk mencegah korban sipil tambahan di Jalur Gaza, semua pihak diminta untuk kembali mematuhi dan memulihkan kesepakatan gencatan senjata.

Selain itu, Indonesia menekankan kembali keyakinannya bahwa satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi di wilayah tersebut adalah dengan menghentikan pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Pada Selasa dini hari waktu setempat, pasukan Zionis Israel melakukan serangan udara dan pengeboman yang signifikan terhadap sejumlah wilayah di Jalur Gaza. Serangan ini merupakan yang terburuk sejak gencatan senjata Israel-Hamas pada 19 Januari lalu.

Sampai Selasa siang waktu setempat, kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa serangan udara tentara Zionis Israel telah membunuh 404 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Serangan Israel juga melukai 562 warga sipil Palestina, dan mereka yang masih terjebak di reruntuhan gedung yang runtuh berada dalam bahaya nyawa.

Eskalasi ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa krisis kemanusiaan semakin memburuk di wilayah kantong Palestina yang padat penduduk, yang diperparah oleh blokade Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan vital, ke Gaza.

Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Izzat Al-Risheq, petinggi biro politik Hamas, menyatakan bahwa pengeboman Israel menempatkan nyawa sandera Israel yang masih berada di Jalur Gaza dalam bahaya yang semakin besar.

“Keputusan Netanyahu memulai lagi peperangan adalah keputusan untuk menumbalkan tahanan penjajah (Israel) dan memvonis mereka dengan hukuman mati,” kata Al-Risheq.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *