ilustrasi Pembunuhan (sumber palapanews)
Sukabumi – SUKABUM — Nasib pelajar berinisial GP yang meninggal dalam kondisi mengenaskan di Sukabumi sangat malang. Saat pulang sekolah, siswa berusia 15 tahun itu dibacok oleh siswa lain. Dia masih berada di kelas 3 SMP.
GP mengalami pelecehan di Kampung Cicewol, Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (28/8). Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.
Menurut Kapolres Sukabumi, AKBP Samian, pelaku dan korban tidak saling kenal dan tidak berada dalam satu sekolah. Dia menduga bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman antara siswa.
“Di situ lah terjadi kesalahpahaman dan dilakukan pengejaran. Pada saat si korban jatuh, di situlah dibacok oleh pelaku,” kata Samian seperti Dikutip dari detikJabar, Kamis (29/8).
Korban kejadian meninggal akibat luka bacok di punggung sebelah kiri. “Pada akhirnya meninggal dunia dengan luka bacok di punggung sebelah kiri,” katanya.
Sementara itu, Iptu Aah Saepul Rahman, Kasi Humas Polres Sukabumi, mengatakan bahwa polisi telah mengamankan dua pelaku yang terlibat dalam kasus pembacokan tersebut, dan keduanya masih berstatus pelajar.
“Alhamdulillah dua orang pelaku pembacokan kurang dari delapan jam setelah kejadian dapat kami amankan. Keduanya masih berstatus pelajar,” tutur Aah.
Kedua pelaku masih dalam proses pemeriksaan penyidik Satuan Reskrim Polres Sukabumi. Menurutnya, polisi akan melakukan proses hukum terhadap terduga pelaku sesuai aturan yang berlaku.
Jasad korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polisi Kramat Jati untuk dilakukan autopsi. Pihak berkomitmen untuk memeriksa setiap laporan masyarakat dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pencegahan kejahatan.
Riki mengatakan paman korban bahwa GP dibacok oleh kawanan pelajar saat berjalan kaki pulang ke rumahnya. Nyawanya tidak terselamat, meskipun dia sempat dibawa ke rumah sakit.
Pelaku terus mengejar korban sampai dia jatuh dan berdarah-darah. Riki mengatakan bahwa setelah klinik menyatakan bahwa mereka tidak dapat menangani korban, keluarga membawa korban ke RS Bhakti Medicare Cicurug dan akhirnya meninggal dunia.
Korban dibacok di lokasi yang tak jauh dari tempat tinggalnya atau jaraknya sekitar 200 meter.
“Saya mendengar kejadian pengeroyokan tersebut dari pihak keluarga. Korban baru saja pulang sekolah dari SMPN 1 Cicurug, sedang jalan kaki ke arah ke rumah, kurang lebih sekitar 200 meter dari lokasi kejadian,” papar Riki.
Kasus ini merupakan pengingat yang menyedihkan akan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan mental dan emosional remaja, serta perlunya sistem yang efektif untuk mencegah kekerasan di kalangan pelajar.
Sumber Detik.com