Seorang mahasiswa memantau pergerakan harga pasar koin digital di Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/9/2024). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom
Jakarta – Fyqieh Fachrur, analis Tokocrypto, mengatakan bahwa Ramadhan 2025 dapat menjadi momentum bagi para investor atau trader yang ingin tetap aktif di pasar kripto.
Berbeda dari tren tahun-tahun sebelumnya yang cenderung melemah, Ramadhan tahun ini diharapkan membawa perubahan besar di pasar kripto.
“Dengan volatilitas pasar yang tetap tinggi, trader bisa menyusun strategi yang lebih optimal, terutama dengan memahami pola historis Bitcoin selama Ramadhan dan menerapkan manajemen risiko yang baik,” ujar Fyqieh di Jakarta, Kamis.
Data menunjukkan bahwa harga Bitcoin sering melemah selama bulan Ramadhan dalam empat tahun terakhir.
Harga Bitcoin turun 5,29% pada 2021, diikuti penurunan yang lebih besar pada 2022 sebesar 16,05%. Pada tahun 2023 dan 2024, harga Bitcoin turun 1,99% dan 4,09%, masing-masing.
Menurut Fyqieh, penyebab utama tren ini adalah sentimen pasar yang lebih tenang selama bulan puasa dan penurunan aktivitas perdagangan. Namun, Ramadhan 2025 memiliki prospek yang berbeda.
Harga Bitcoin baru-baru ini meningkat hampir 8% dalam satu hari, kembali menembus level 90.000 dolar setelah sebelumnya sempat turun ke bawah 80.000 dolar.
Pemulihan cepat ini didorong oleh spekulasi tentang rencana mantan Presiden AS Donald Trump untuk mengusulkan cadangan kripto nasional. Pengumuman Trump pada 1 Maret memicu kenaikan 12% Bitcoin dari 85.000 dolar menjadi 95.000 dolar.
Selain itu, agenda Crypto Summit White House yang dijadwalkan dalam waktu dekat juga mungkin memengaruhi harga Bitcoin.
Diperkirakan Trump akan mengumumkan kebijakan strategis yang dapat memberikan dampak positif terhadap pasar kripto selama acara tersebut.
Selain itu, kebijakan ekonomi AS yang menaikkan tarif impor sebesar 25% untuk barang Kanada dan Meksiko diperkirakan akan memengaruhi pasar global, termasuk pasar mata uang kripto.
Setelah mengalami tekanan jual yang signifikan di pasar spot, Bitcoin saat ini diperdagangkan di level 87.190 dolar AS.
Namun, jika tren naik terus berlanjut, Bitcoin mungkin menguji resistensi di level 94.833 dolar. Jika berhasil menembus level ini, Bitcoin dapat naik menuju 99.472 dolar.
Selain itu, ada kemungkinan Bitcoin akan menembus level psikologis 100.000 dolar AS untuk pertama kalinya sejak Februari lalu jika tren bullish terus berlanjut.
“Meski prospek bullish terlihat menjanjikan, pasar kripto tetap dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Ketidakpastian menjelang White House Crypto Summit pada 7 Maret juga bisa memicu reaksi yang tidak terduga. Jika ekspektasi investor tidak terpenuhi, tekanan jual bisa meningkat, menyebabkan harga Bitcoin jatuh hingga ke level 78.179 dolar AS,” terangnya.
Sumber Antaranews