Anies saat Temui Partai Buruh Sumber : VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta – Anies Baswedan mengatakan bahwa jalan menuju Pemilihan Gubernur Jakarta kali ini terasa sulit karena telah dijegal berulang kali. Untuk alasan ini, dia menyatakan bahwa saat ini mereka hanya berusaha untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam undang-undang Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai pilkada.
Dia menyatakan bahwa selama perjalanan pekan terakhir menuju pendaftaran Pilkada Jakarta pada 27 Agustus, banyak momen yang terlewatkan. Setelah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, dia keluar dari partai. Dia menyatakan bahwa PKS, NasDem, dan PKB sempat memberikan dukungan kepadanya, tetapi mereka malah menolak untuk mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
“Kita lihat saja proses seminggu ini apa yang terjadi coba? Hari Senin, sudah ada deklarasi 12 partai. Pintu tertutup,” ujar Anies.
Selain itu, karena berita terbaru tentang putusan Mahkamah Konstitusi (MK), dia hampir tidak bisa maju lagi. Baleg DPR hampir membatalkan keputusan MK, tetapi beruntung DPR akhirnya mengikutinya.
“Hari Selasa pintu terbuka, ada putusan MK. Rabu, ada Baleg DPR pintu tertutup lagi. Kamis ada penundaan, ada aksi, pintu terbuka lagi. Ya kita jalanin aja,” katanya.
Namun, dia belum yakin akan berpartisipasi dalam pemilihan gubernur Jakarta. Karena, berdasarkan keputusan baru PKPU, dia harus mendapatkan dukungan 7,5 persen suara hingga saat ini. Anies menyatakan bahwa dia masih menunggu dukungan dari orang-orang, termasuk Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, untuk mengusungnya dalam kontes Pilgub Jakarta.
“Saya mengikuti proses, kita tunggu saja sampai teman-teman di PDI Perjuangan menyampaikan kepada saya. Tentu semuanya menunggu arahan dari ibu ketua umum, ibu Megawati. Saya menunggu,” ujarnya lagi.
Sumber Viva.co.id