Ilustrasi ceker ayam(Shutterstock/zstock)
Jakarta – Ceker ayam menjadi salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Namun, konsumsi ceker yang berlebihan dapat berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui batas aman dalam menikmati hidangan ini.
Menurut Tri Kurniawati, ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, ceker ayam mengandung zat-zat yang baik untuk tubuh, seperti 19 jenis asam amino, kolagen, dan protein.
Perlu diperhatikan bahwa ceker ayam juga mengandung lemak dan kolesterol.
Ceker ayam mengandung 5,5 gram lemak tak jenuh per 100 gram, yang merupakan sekitar 60% dari kebutuhan harian orang dewasa. Selain itu, ceker ayam mengandung 84 gram kolesterol, yang merupakan 20% dari kebutuhan harian orang dewasa.
“Jadi, bila konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau sering, akan menyebabkan peningkatan kolesterol yang bila terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan badan mudah lelah,” terang Tri yang dikutip dari laman UM Surabaya.
“Bahkan, pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung atau stroke,” sambungnya.
Ceker ayam mengandung kolesterol yang cukup tinggi, sehingga cara memasak juga memainkan peran penting. Menggoreng ceker, misalnya, bisa menambah asupan lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan.Â
Dengan memahami batas aman konsumsi ceker, masyarakat diharapkan lebih menyadari pentingnya menjaga asupan makanan yang sehat dan tidak berlebihan. Dengan demikian, risiko kolesterol tinggi dapat diminimalisir, sehingga kesehatan tetap terjaga.
Sumber Detikhealth