Belasan Mahasiswa Peserta Aksi Unjuk Rasa Terkait Putusan MK di Semarang Dilarikan ke RS

5
(1)

Mahasiswa menggelar aksi mendukung penerapan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024 di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang, Jawa Tengah, Kamis (22/8/2024). ANTARA/Zuhdiar Laeis/aa.

Semarang – Belasan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Tengah dipaksa dilarikan ke rumah sakit karena terkena gas air mata.

Di Semarang, Kamis, Farid Darmawan, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Diponegoro Semarang, mengatakan ada belasan siswa yang dibawa ke rumah sakit.

Pada hari yang sama, ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Semarang berunjuk rasa untuk mendukung penerapan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024.

Untuk menjaga keamanan demonstrasi mahasiswa di Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah di Semarang, sebanyak 750 personel gabungan dari Polda Jateng dan Polrestabes Semarang diterjunkan.

Situasi akhirnya menjadi lebih buruk ketika pagar gedung runtuh, yang menyebabkan ribuan pengunjuk ras menerima tembakan gas air mata dan air dari mobil water cannon oleh polisi.

Berkaitan dengan demo yang berakhir ricuh tersebut, beredar informasi sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang dibawa ke RS Roemani Semarang dengan keluhan sesak napas, bahkan ada yang pingsan.

Saat dikonfirmasi mengenai data dan informasi tersebut, Farid membenarkannya. Dari Undip, ada sekitar enam orang.

Farid menyatakan bahwa terkait tindakan selanjutnya setelah kejadian, dia dan kelompok mahasiswa Kota Semarang akan terus mengawasi aspirasi masyarakat untuk mendukung penerapan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUU-XXII/2024.

Dia menyatakan, “Kami akan tetap mengawal. Entah akan melakukan aksi susulan dengan eskalasi lebih besar atau bagaimana, kami akan koordinasikan. Yang pasti, kami akan tetap mengawal.”

Menurut Sigit Budiarto, Humas RS Roemani Semarang, ada beberapa siswa dari berbagai universitas yang dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) RS tersebut.

Dia enggan memberikan detail tentang keluhan medis mahasiswa karena itu kewenangan dokter.

Namun, beberapa siswa yang dibawa ke IGD telah meninggalkan RS setelah menerima perawatan.

Sigit menyatakan bahwa data terbaru menunjukkan 15 pasien yang masuk ke IGD. Sekitar pukul 18.00 WIB, tiga pasien masih diobservasi di dalam.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *