Ilustrasi BMKG (Sumber: bmkg)
Jakarta (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa sebagian besar kota-kota di Indonesia akan memiliki hari yang cerah berawan pada Jumat siang, bahkan ada beberapa kota yang akan memiliki hari yang cerah berawan sepanjang hari.
Kota Bengkulu, Jakarta Pusat, Semarang, Banjarmasin, Pangkal Pinang, Kupang, dan Palembang akan memiliki cuaca cerah dan berawan sepanjang hari.
Pada siang hari, Banda Aceh, Denpasar, Serang, Yogyakarta, Pontianak, Tarakan, Mataram, Pekanbaru, Mamuju, dan Makassar adalah kota-kota yang cerah dan berawan.
Adapun sejumlah kota diperkirakan hujan ringan, yaitu Manado, Kendari, Manokwari, dan Ambon, sedangkan Gorontalo diperkirakan hujan sedang.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menegaskan fenomena hujan deras di musim kemarau yang terjadi belakangan ini bukanlah anomali iklim.
Menurutnya, kondisi tersebut adalah sesuatu yang normal dan wajar terjadi di Indonesia, mengingat letak geografis Indonesia yang berada diantara dua benua yaitu Australia dan Asia dan dua samudra yaitu Pasifik dan Hindia.
“Letak geografis ini menjadikan Indonesia memiliki dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Angin monsun barat dari Benua Asia membuat Indonesia mengalami musim hujan. Sementara secara umum, musim kemarau di Indonesia berkaitan dengan aktifnya angin monsun timur dari Australia yang bersifat kering,” kata Dwikorita.
Menurutnya, meskipun statusnya adalah musim kemarau, itu tidak berarti tidak ada hujan sama sekali. Selama curah hujan di lokasi tidak lebih dari 50 mm per dasarian dan terjadi setidaknya tiga dasarian secara berturut-turut. Dia mengatakan bahwa musim kemarau di Indonesia tidak terjadi secara bersamaan dan berlangsung dalam waktu yang berbeda di setiap wilayah.
Sementara itu, meskipun telah memasuki awal musim kemarau, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan bahwa, berdasarkan analisis cuaca terbaru dan pengamatan perkembangan cuaca dalam sepekan ke depan, masih ada kemungkinan curah hujan yang signifikan di wilayah Indonesia.
Dia menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan curah hujan, yaitu aktivitas fenomena cuaca MJO, Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial yang terdeteksi di sebagian wilayah Jawa, sebagian besar wilayah Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Secara umum, Guswanto menyatakan bahwa kombinasi fenomena cuaca tersebut diperkirakan masih akan menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bersamaan dengan kilat dan petir serta angin kencang di beberapa wilayah Indonesia.
Sumber Antaranews