DKI Jakarta dan Medan Masuk Empat Teratas Kota Paling Berpolusi Dunia

Seorang wanita melintas dengan latar belakang Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat (21/6/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/aa.

Jakarta – Pada Rabu pagi, situs pemantauan kualitas udara IQAir melaporkan bahwa DKI Jakarta dan Medan berada di antara empat kota teratas di dunia dengan kualitas udara terburuk atau paling berpolusi.

Pada pukul 07.00 WIB, kualitas udara di DKI Jakarta berada dalam kategori tidak sehat dengan indeks kualitas udara (AQI) 153 dan konsentrasi partikel halus (PM) 2,5 dengan tingkat polutan 59 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi ini setara dengan 11, 8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kota terburuk di dunia adalah Lahore, Pakistan, dengan indeks kualitas udara 167. Tempat kedua adalah Kinshasa, Kongo, dengan indeks 157.

Dengan indeks 157, Medan menduduki peringkat ketiga kota paling berpolusi di dunia, di belakang hanya Jakarta pada posisi keempat dengan indeks yang sama di angka 153.

Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Kompleks Menteri Widya Chandra Jakarta Selatan, Jeruk Purut, Kemayoran, Cilandak Barat, Kebon Jeruk dan Kemang.

Masyarakat pun direkomendasikan untuk menghindari aktivitas luar ruangan, mengenakan masker saat di luar, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, serta menyalakan penyaring udara.

Sementara itu, kualitas udara di Jakarta secara keseluruhan untuk polusi udara PM2,5 berada pada kategori sedang dengan indeks 86, menurut Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.

Tingkat kualitas udara kategori sedang tidak berdampak pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi berdampak pada tumbuhan sensitif dan nilai estetika.

Bundaran HI, Kelapa Gading, Jagakarsa, dan Lubang Buaya adalah beberapa daerah yang termasuk dalam kategori udara sedang.

Sumber Antaranews