Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak pada Kamis (27/6/2024) pukul 07.39 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Lumajang, Jawa Timur – Gunung Semeru, salah satu gunung berapi aktif yang terletak di Lumajang,Jawa Timur, mengalami serangkaian erupsi pada Kamis pagi yang menghasilkan letusan dengan ketinggian mencapai 900 meter di atas puncaknya. Kejadian ini mengakibatkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Erupsi pertama terjadi pada Kamis pukul pukul 01.17 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 800 meter di atas puncak, kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 02.59 WIB.
“Pada erupsi kedua tercatat tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi dalam keterangan tertulisnya di Lumajang.
Erupsi ketiga Gunung Semeru terjadi pada pukul 06.44 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 102 detik.
“Pada pukul 07.39 WIB gunung yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl itu kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak,” tuturnya.
Otoritas setempat sedang memantau perkembangan situasi dengan cermat dan telah meningkatkan status siaga gunung berapi di sekitar wilayah tersebut.
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kemudian warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
(Sumber Antaranews)