Ilustrasi -Kelompok perlawanan Palestina, Hamas. (ANTARA/Anadolu/py.)
Gaza – Anggota kantor biro politik kelompok perjuangan Palestina, Hamas, Basem Naim, kepada RIA Novosti mengatakan, Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza sebanyak ratusan kali.
“Kami berkomitmen pada kesepakatan (gencatan senjata) dan melaksanakan kewajiban sesuai kesepakatan ini, namun [Perdana Menteri Benjamin] Netanyahu beserta pemerintahannya melanggar kesepakatan itu ratusan kali, melakukan pembunuhan, menutup perbatasan dan melarang masuk bantuan kemanusiaan,” kata Naim.
Pada Selasa, 18 Maret 2025, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza. Serangan ini dilakukan setelah Hamas menolak skema yang diajukan oleh Amerika Serikat untuk memperpanjang gencatan senjata dan melanjutkan pembebasan tawanan [1].
Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 400 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 500 lainnya terluka akibat serangan tersebut [1][3]. Situasi ini menunjukkan eskalasi yang signifikan dalam konflik yang telah berlangsung lama di wilayah tersebut.
Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan bahwa serangan Israel ini menyebabkan lebih dari 400 orang tewas dan 500 lebih lainnya terluka dalam sederet serangan baru-baru ini.
Sumber: Sputnik-OANA
