Harapan Harga ‘Murah’ Mobil Hybrid di Indonesia Pupus

0
(0)

Mobil hybrid tidak dapat insentif. (Foto: M Luthfi Andika/detikcom)

Jakarta – Harapan untuk mobil hybrid yang lebih murah sirna. Tidak ada insentif yang diberikan oleh pemerintah untuk mobil berteknologi hybrid; insentif yang diberikan hanya untuk mobil listrik berbasis baterai. Mobil hybrid dianggap sebagai kendaraan yang ramah lingkungan dan memiliki kemampuan untuk mengurangi emisi dan konsumsi bahan bakar, jadi pemerintah diharapkan untuk memberikan insentif yang sama untuk mobil listrik.

Namun, pemerintah tidak akan mengubah atau menambah kebijakan insentif untuk otomotif, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Artinya, tidak akan ada aturan baru untuk insentif kendaraan hybrid.

Sebab, dengan kebijakan insentif fiskal yang ada saat ini seperti untuk mobil listrik atau electric vehicle (EV), penjualan mobil disebut masih bagus. Penjualan mobil hybrid pun dianggap lebih baik dibanding mobil listrik.

“Tentu kalau untuk otomotif, kebijakan sudah dikeluarkan, jadi tidak ada kebijakan perubahan/tambahan lain,” kata Airlangga saat konferensi pers penyampaian pertumbuhan ekonomi kuartal 2 2024 belum lama ini.

Airlangga menyatakan bahwa tanpa insentif, penjualan mobil hybrid telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Bahkan, dibandingkan dengan mobil listrik berbasis baterai atau mobil listrik berbasis baterai (BEV), penjualan mobil hybrid dua kali lipat.

Airlangga menyatakan bahwa penjualan mobil hybrid hampir dua kali lipat daripada BEV, yang berarti produk hybrid sudah sesuai dengan mekanisme saat ini.

Selain itu, pemerintah berusaha mendorong industri kendaraan listrik. “Tentu kita mendorong bahwa kendaraan listrik ini yang harus kita dorong lebih cepat lagi.” Menurutnya, hasil pameran mobil kemarin cukup baik untuk meningkatkan penjualan.

Anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) harus mendukung keputusan pemerintah, kata Jongkie D. Sugiarto, Ketua I Gaikindo. Jongkie mengatakan bahwa agen pemegang merek (APM) harus mencari cara untuk terus meningkatkan penjualan.

Dilansir dari DetikOto, Jongkie mengatakan, Rabu (7/8/2024), “Ya harus diterima dan para APM harus cari cara lain untuk meningkatkan angka penjualan.”

Sumber DetikOto

How useful was this post?

Dayu Allifa

Recent Posts

Hamdan ATT Meninggal Dunia Usai Berjuang dari Penyakit Stroke dan Ginjal

Hamdan ATT beberapa waktu lalu. Foto: Mauludi Rismoyo Jakarta - Kabar duka datang dari Penyanyi… Read More

20 hours ago

Seorang Bocah Terjatuh dari Atas Bus yang Melintas di Tol JORR

Ilustrasi kecelakaan (Foto: detikcom/Thinkstock/assistantua) Jakarta - Seorang bocah terjatuh dari atas bus yang melintasi Jalan… Read More

21 hours ago

Majalah LeMan Turki Muat Kartun Satire Nabi Muhammad SAW

Demonstran yang melakukan unjuk rasa di Turki terkait kartun Nabi Muhammad SAW. Foto: Ozan KOSE/AFP… Read More

22 hours ago

Piala Dunia Antarklub 2025: Inter Milan Vs Fluminense 0-2, Nerazzurri Tersingkir

Foto: Marcio Machado/Eurasia Sport Images/Getty Images Charlotte - Inter Milan vs Fluminense tuntas 0-2 di… Read More

1 day ago

Hari Bhayangkara, Warga yang Lahir Bulan Juli Gratis Perpanjang SIM di Polres Bogor

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Bogor. Perpanjangan SIM gratis bagi yang lahir bulan Juli.… Read More

1 day ago

Hari Bhayangkara ke-79, Warga Antusias Padati Kawasan IRTI Monas

Hari Bhayangkara ke-79, Warga Antusias Penuhi Kawasan IRTI Monas (Foto: Brigitta Belia/detikcom) Jakarta - Di… Read More

1 day ago