Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) berbicara dengan putrinya yang juga Ketua DPR Puan Maharani (kiri) dalam perayaan HUT ke-78 Megawati di Istana Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/1). Foto: ANTARA FOTO/Monang Sinaga
Jakarta – Puan Maharani, Ketua DPR RI, mengucapkan selamat Hari Kartini kepada semua wanita Indonesia. 21 April adalah hari Kartini.
Menurut puan, peringatan Hari Kartini setiap tahun adalah upaya untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan RA Kartini dalam konteks kehidupan perempuan modern yang penuh tantangan. Ini lebih dari sekadar seremoni.
“Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan hebat Indonesia. Peringatan ini bukan hanya tentang mengenang, tetapi tentang meneruskan perjuangan Ibu kita Kartini yang membuka jalan bagi perempuan agar bisa berpendidikan, berpikir bebas, dan berperan aktif di ruang publik,” kata Puan kepada wartawan.
Puan menekankan bahwa perempuan tidak boleh takut dan harus terus berusaha untuk mencapai mimpi-mimpi besarnya. Ia mengingatkan pada RA Kartini, yang bercita-cita agar wanita dapat mendapatkan pendidikan dan terbuka untuk belajar.
“Perempuan juga harus berani punya mimpi besar, kita juga harus berani membuktikan namun kita juga harus diberi kesempatan untuk membuktikan. Kadang-kadang kita mau membuktikan diri tetapi tidak ada kesempatannya, tidak diberi kesempatannya dan perempuan harus saling mendukung untuk sama-sama maju,” tambahnya.
“Hari ini, perempuan pun mampu mendapatkan pendidikan yang sama seperti laki-laki. Bahkan banyak perempuan yang berhasil menempuh pendidikan tinggi dan menjadikannya sebagai modal kesuksesan. Jangan takut bermimpi besar seperti yang dilakukan RA Kartini, dan kejarlah mimpi-mimpi tersebut,” papar Puan.
Ia juga menyatakan, karena perempuan adalah agen pembangunan, pemberdayaan perempuan harus diperjuangkan. Puan mengingatkan betapa pentingnya bagi perempuan untuk diwakili dalam ruang pengambilan keputusan.
“Keterlibatan perempuan sebagai pemimpin dan pembuat kebijakan adalah bentuk nyata dari emansipasi yang dicita-citakan RA Kartini,” sebutnya.
Puan, kami berharap Kartini masa kini terus berkembang dan berdaya. Ia menyatakan bahwa perempuan dapat berperan sebagai aktivis, legislator, tenaga medis, pendidik, pengusaha UMKM, dan ibu rumah tangga yang menanamkan prinsip kesetaraan pada anak-anaknya.
“Kita sudah melihat perempuan bisa memimpin bangsa ini, seperti Ibu Megawati Soekarnoputri. Itu bukti bahwa perempuan Indonesia mampu berada di posisi strategis meskipun jalan yang harus dilalui untuk sampai ke sana panjang dan tidak mudah,” ucap Puan.
“Namun dari situ kita bisa lihat bahwa setiap perempuan yang berhasil mendobrak batas, mereka pun sedang membuka pintu bagi perempuan lain,” imbuh perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Ia menyatakan bahwa emansipasi harus diwujudkan dalam hal-hal yang benar-benar memengaruhi kehidupan perempuan, seperti regulasi yang berpihak dan sistem hukum yang benar-benar melindungi perempuan dari diskriminasi dan kekerasan.
“Kesejahteraan perempuan adalah indikator utama kemajuan sebuah bangsa. Dan keadilan bagi perempuan bukanlah hadiah, melainkan hak konstitusional yang wajib dijamin oleh negara,” tutur Puan.
Beberapa tantangan yang dimaksud termasuk bagaimana perempuan menghadapi aksi-aksi pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, diskriminasi dalam dunia kerja, hingga stereotip sosial yang menghambat kebebasan perempuan.
“Perempuan harus diberi ruang aman. Ruang aman bukan hanya soal fisik, tapi juga psikis dan sosial. Sering kali justru orang terdekat yang menyalahgunakan kepercayaan dan menciptakan situasi yang membahayakan perempuan. Maka kita harus saling menjaga, saling menguatkan, dan yang terpenting: berani bersuara,” ungkapnya.
“Jangan pernah merasa takut atau malu untuk melaporkan tindakan pelecehan seksual. Negara harus hadir memberikan perlindungan, dan kita semua harus menjaga ruang aman bagi perempuan,” tutur Puan.
Puan juga menegaskan bahwa DPR RI akan terus berkolaborasi dengan mitra strategis dalam mendorong kebijakan yang mendukung perempuan.
“Hari Kartini harus menjadi momentum konsolidasi nasional. Bahwa perjuangan perempuan adalah perjuangan bangsa. DPR RI akan terus mendukung setiap langkah perempuan Indonesia untuk hidup setara, aman, dan sejahtera dalam setiap peran dan pilihannya,” tutup Puan.