Kelompok Houthi Ingatkan Konsekuensi Berat Bagi Israel Atas Pembunuhan Haniyeh

0
(0)

Pemimpin kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi/HO-Anadolu/ www.aa.com.tr

Yaman – Sayyed Abdul Malik al-Houthi, pemimpin kelompok Houthi di Yaman, menyatakan bahwa pembunuhan Israel terhadap Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh telah meningkatkan pertempuran ke tingkat yang lebih luas dan akan berdampak negatif pada Tel Aviv.

“Kejahatan menargetkan Haniyeh akan menjadi motivasi yang lebih besar untuk menghukum musuh kriminal,” kata al-Houthi dalam pernyataan yang dipublikasikan saluran TV Al-Masirah yang dikutip Kamis.

Pada 20 Juli, Israel melancarkan serangan udara terhadap tangki bahan bakar dan pembangkit listrik di pelabuhan Al Hudaydah di Yaman barat sebagai tanggapan atas tewasnya seorang warga Israel dalam serangan pesawat nirawak Houthi di Tel Aviv pada 19 Juli.

Pada Rabu pagi, setelah Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengumumkan pembunuhannya dalam “serangan udara Zionis yang berbahaya” di kediamannya di Teheran, ibu kota Iran.

“Dengan izin Allah, kami tidak akan menyia-nyiakan upaya apa pun untuk membalaskan dendam para martir dan semua martir serta ketidakadilan yang diderita rakyat Palestina,” kata al-Houthi.

Televisi pemerintah Iran mengonfirmasi kematian Haniyeh dan menyatakan bahwa penyelidikan tentang pembunuhan sedang berlangsung dan akan segera mengumumkan hasilnya.

Militer Israel enggan berbicara tentang pembunuhan Haniyeh.

Sejak serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah menghadapi kecaman internasional karena serangan brutalnya yang terus berlanjut di Gaza. Israel telah mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Sejak saat itu, setidaknya 39.445 warga Palestina telah tewas, kebanyakan wanita dan anak-anak; lebih dari 91.000 orang terluka.

Sebagian besar wilayah Gaza hancur karena blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan selama hampir sepuluh bulan perang Israel.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militer di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diinvasi pada tanggal 6 Mei.

Sumber : Anadolu-OANA

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *