Jet tempur Rafale Angkatan Udara India. Foto: Jewel SAMAD/AFP
Jakarta – Pemerintah India tetap diam tentang peristiwa lima jet tempur yang ditembakkan Pakistan. Pada hari Kamis, 8 Mei, Kedubes India di Beijing adalah satu-satunya pihak yang ingin memberikan pernyataan tentang peristiwa tersebut.
Artikel Global Times, tabloid milik pemerintah China, mengutip pernyataan yang dibuat oleh Kedutaan India. Mereka menyatakan bahwa laporan tentang jatuhnya pesawat tempur adalah misinformasi.
“Kami sarankan Anda memverifikasi fakta dan memeriksa silang sumber Anda sebelum menyebarkan disinformasi semacam ini,” tulis Kedubes India untuk Beijing seperti dikutip dari CNN.
Kemudian Kedubes India melaporkan perihal foto-foto hoaks yang tersebar di sosial media terkait jatuhnya lima pesawatnya. India mengatakan, foto-foto adalah foto lama yang tidak terkait insiden.
Kedubes India tidak menyinggung klaim Pakistan dalam pernyataannya, mengatakan foto itu berasal dari peristiwa pada 2021 dan 2025.
Terkait kejadian jatuhnya pesawat, tidak hanya pemerintah India tetapi juga militer India memilih untuk bungkam.
Pesawat yang dimaksud diterjunkan pada Operasi Sindoor saat India menyerang Pakistan. Jet tempur yang jatuh di antaranya berjenis Rafale.
Intelijen Prancis memberi tahu CNN bahwa satu pesawat Rafale ditembak jatuh, yang menjadi pesawat pertama di dunia yang jatuh dalam pertempuran. Namun, mereka masih menyelidiki kemungkinan bahwa lebih banyak pesawat Rafale jatuh.
Sementara itu, puing-puing yang diyakini berasal dari armada perang India yang dilumpuhkan militer Pakistan diposting di media sosial.
Sumber Kumparan
