Ilustrasi – Bendera Iran dan Israel. (ANTARA/Shutterstock/aa.)
Jakarta – Israel melakukan sejumlah serangan besar-besaran ke berbagai tujuan militer Iran, termasuk beberapa orang yang dikabarkan memiliki hubungan dengan program nuklir negara tersebut.
Sejumlah sumber mengatakan bahwa sejumlah pemimpin militer Iran juga menjadi sasaran serangan Israel, menurut laporan RIA Novosti.
Media siaran Iran Press TV melaporkan bahwa serangan tersebut mengakibatkan kematian korban, termasuk perempuan dan anak-anak. Namun, mereka tidak merinci jumlah korban.
Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, otoritas Iran membatalkan seluruh penerbangan di Bandara Imam Khomeini Tehran, menurut juru bicara bandara, menurut kantor berita ISNA.
Tentara Israel menyatakan bahwa pesawat tempur mereka telah menyelesaikan fase pertama serangan mereka.
Setelah serangan Israel ke Tehran, presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan kabinetnya untuk membahas kondisi Iran.
Sementara itu, portal berita Israel Ynet, mengutip sumber dari pihak berwenang, mengatakan bahwa serangan Israel mungkin membunuh kepala staf umum, pemimpin militer, dan ilmuwan nuklir Iran.
Dua gedung tempat tinggal sejumlah pemimpin militer Iran tinggal dilaporkan hancur karena serangan tersebut.
Pada hari Jumat, IRIB melaporkan bahwa komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Hussein Salami, komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya IRGC Gholamali Rashid, fisikawan Mohammad Mehdi Tehranchi, dan mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran Fereydoon Abbasi kemungkinan tewas sebagai akibat dari serangan Israel di Teheran.
Kantor berita Tasnim melaporkan pada saat yang sama bahwa Salami, Tehranchi, dan Abbasi meninggal dalam serangan Israel.
Menurut Barak Ravid, reporter Axios, selain melakukan serangan udara, Israel juga melakukan sabotase lebih lanjut ke Iran, dengan tujuan merusak pertahanan udara dan lokasi peluncuran rudal.
“Bersamaan dengan serangan udara besar-besaran oleh Angkatan Udara Israel, Mossad memimpin serangkaian operasi sabotase rahasia jauh di dalam wilayah Iran. Operasi-operasi ini ditujukan untuk merusak situs-situs rudal strategis Iran dan kemampuan pertahanan udaranya,” kata Ravid di X.
Sumber: Sputnik-OANA