Ribuan warga Iran melayat mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh (dok. via REUTERS/Office of the Iranian Supreme Le)
Teheran—Para pejabat tinggi Iran berkumpul dengan perwakilan dari sekutu regional dari Lebanon, Yaman, dan Irak. Setelah pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik kelompok Hamas, di Teheran, pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas kemungkinan pembalasan terhadap Israel.
Seperti dilansir Reuters pada Jumat (2/8/2024), setelah pembunuhan Haniyeh di Teheran pada Rabu (31/7) dan pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan di pinggiran Beirut pada Selasa (30/7), kawasan Timur Tengah menghadapi risiko konflik yang meluas antara Israel, Iran, dan wakil mereka.
Lima sumber yang dikutip Reuters mengatakan bahwa para perwakilan dari sekutu Iran di Palestina, Hamas dan Jihad Islam, serta kelompok Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan kelompok anti-Irak, berkumpul di Teheran pada Kamis (1/8) waktu setempat.
“Iran dan para anggota perlawanan akan melakukan penilaian menyeluruh setelah pertemuan di Teheran untuk menemukan cara terbaik dan paling efektif untuk membalas rezim Zionis (Israel),” sebut seorang pejabat senior Iran yang enggan disebut namanya, tapi mengetahui secara langsung pertemuan itu.
Seorang pejabat Iran lainnya, yang ingin tetap anonim, mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, serta anggota Garda Revolusi Iran yang paling senior akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Saat berbicara kepada televisi pemerintah Teheran pada Kamis (1/8), Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Baqeri, menyatakan, “Bagaimana respons Iran dan kelompok perlawanan saat ini sedang ditinjau… Ini sudah pasti akan terjadi dan rezim Zionis (Israel) pasti akan menyesalinya.”
Iran dan Hamas menuduh Israel mendalangi serangan yang menewaskan Haniyeh, hanya beberapa jam setelah dia menghadiri seremoni pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden baru Teheran.
“Semua front perlawanan akan membalas dendam untuk darah Haniyeh,” tegas Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian, saat berbicara kepada kantor berita Mehr.
Sumber DetikInternasional
