Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjalani hari pertama berkantor di Istana Kepresidenan yang berada di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Senin (29/7/2024). (Foto: Biro Pres).
Jakarta – Sebelum masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2024, Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Presiden, menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih berpindah kantor ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Menurut rencana, Jokowi akan berkantor di IKN selama 40 hari, dimulai pada 10 September dan berakhir pada 19 Oktober 2024 atau hingga sehari sebelum pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Menurut Hasan, alasan Jokowi berkantor di IKN di akhir masa jabatannya adalah karena Istana Garuda, tempat kerja presiden, sudah dapat diakses.
“Istana Garuda tempat presiden bekerja sebagai kepala pemerintahan sudah bisa digunakan. Jadi, wajar jika Presiden Jokowi ingin merasakan bekerja di Istana Garuda sebelum estafet pemerintahan diserahkan kepada presiden berikutnya. Bagaimanapun ini legacy-nya beliau,” kata Hasan dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Hasan menyatakan bahwa Presiden Jokowi masih dapat melakukan kunjungan kerja ke daerah lain dengan berangkat dari Ibu Kota Nusantara, meskipun dia bekerja di IKN.
Selain itu, ada kemungkinan Jokowi bisa saja mendelegasikan beberapa agenda tertentu kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Hasan menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo memiliki hak prerogatif penuh untuk melakukan perombakan kabinet selama jabatannya di IKN.
“Jabatan kabinet yang kosong menjelang 20 Oktober nanti bisa diisi Plt (pelaksana tugas) maupun pejabat definitif,” jelasnya.
Sumber Antaranews
