Jemur Pakaian di Dalam Rumah Berbahaya bagi Kesehatan, Ini Alasannya!

Jemuran sepanjang gang di Kampung Deret Petogogan Foto: Marcia Audita/kumparan

Jakarta – Setelah cuci pakaian, Anda mungkin sudah biasa menjemur pakaian terus-menerus di halaman atau di depan rumah. Pernahkah Anda menjemur pakaian dan mencucinya di dalam kamar? Ya, bagi mereka yang pernah melakukannya, berhenti melakukannya dari sekarang.

Sebab, jemur baju basah di dalam rumah dengan ventilasi buruk dapat meningkatkan jumlah jamur yang tumbuh di dalamnya, yang dapat merugikan kesehatan atau bahkan menyebabkan kematian.

Di The Conversation, Rebecca A. Drummond, Associate Professor Imunologi dan Imunoterapi di University of Birmingham, mengatakan bahwa jika jamur tumbuh di rumah, mereka dapat meninggalkan bercak hitam atau hijau di dinding. Bercak-bercak ini biasanya berbau apek dan tidak sedap, dan tidak boleh diabaikan begitu saja karena paparan jamur dalam jangka waktu lama dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda.

Jamur menghasilkan spora dalam kondisi lingkungan yang mendukung, seperti suhu dingin dan kelembapan yang tinggi.

Itu sebabnya jamur lebih sering tumbuh di langit-langit kamar mandi atau dinding yang lembap, karena tempat ini memiliki banyak air yang diperlukan spora jamur untuk tumbuh dan berkembang.

Di antara banyak spesies jamur yang hidup di Bumi, spora jamur penicillium dan aspergillus adalah yang paling sering menyebabkan masalah di rumah.

Di dalam rongga udara paru-paru (alveoli) terdapat sel imun yang disebut makrofag, yang memakan apa pun yang kita hirup dan dianggap berbahaya, termasuk spora jamur; beruntung, sistem imun kita sangat baik dalam menemukan dan membunuh spora jamur, yang membatasi jumlah infeksi jamur yang terjadi pada paru-paru.

Risiko bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah

Namun, ada sejumlah individu yang sistem kekebalan tubuhnya tidak mampu menghapus spora jamur, dan jamur dapat menyebabkan infeksi berbahaya atau memperburuk kondisi kesehatan mereka yang paling penting.

Infeksi jamur menyebabkan sakit parah pada orang yang sistem imunnya rusak atau terganggu. Pasien dengan sistem kekebalan yang lemah dapat terinfeksi oleh jamur seperti aspergillus atau mengalami kerusakan paru-paru karena penyakit seperti asma, fibrosis kistik, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Sistem kekebalan penderita asma menanggapi pemicu berlebihan, termasuk spora jamur, yang menyebabkan peradangan di paru-paru. Peradangan ini mempersulit napas karena saluran udara mengecil.

Asma dan reaksi alergi disebabkan oleh jenis respons imun yang sama, dan spora jamur juga dapat memicu jenis respons yang sama, yang berarti bahwa spora jamur dapat menjadi pemicu yang sangat kuat bagi beberapa orang.

Dalam kasus ekstrim, spora jamur tidak hanya menyebabkan peradangan, tetapi juga dapat menyerang saluran udara dan menyumbatnya, menyebabkan pendarahan di dalam paru-paru. Ini terjadi ketika spora berkecambah dan membentuk tonjolan panjang seperti jaring laba-laba yang disebut miselium. Gumpalan lengket ini merusak jaringan paru-paru dan menyumbat saluran udara.

Jemurlah pakaian di tempatnya, di luar ruangan terbuka, agar jamur tidak tumbuh subur di dinding rumah.

Sumber Kumparan