Kecelakaan Mudik Lebaran 2025 Turun Karena Meningkatnya Kesadaran Masyarakat Beristirahat

0
(0)

Ilustrasi – Kendaraan pemudik memadati parkir di Rest Area Km 487 A Jalan Tol Semarang-Solo, Boyolali, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/wpa/am.

Jakarta – Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya istirahat dan pemeriksaan kesehatan secara teratur menyebabkan angka kecelakaan menurun 12 persen pada arus mudik Lebaran 2025, kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Masalah kesehatan terbesar selama mudik, menurut Menkes, adalah kecelakaan yang biasanya disebabkan oleh kelelahan.

“Maka, penting untuk beristirahat minimal 30 menit setiap 4-5 jam berkendara dan memeriksa kesehatan secara berkala,” katanya dikutip dari siaran pers Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan di Jakarta pada Senin.

Karena itu, kata Menkes, sangat penting untuk menyediakan tempat peristirahatan selama perjalanan untuk memastikan kondisi kesehatan pemudik, terutama pengemudi, tetap baik selama perjalanan panjang kembali ke tempat tinggal masing-masing.

Untuk beristirahat di “rest area”Âtentunya ini benar-benar penting untuk bisa kembali dalam keadaan sehat. “Kami ingin masyarakat kembali dalam kondisi yang prima karena kami ingin masyarakat lebih banyak yang selamat,” katanya.

Menurut Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Polisi Aan Suhanan, angka kecelakaan selama arus mudik Lebaran menurun 12% dari 1.723 kasus pada tahun sebelumnya menjadi 1.581 kasus pada tahun 2025.

Untuk membuat layanan kesehatan mudah diakses oleh pemudik, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Polisi telah membangun 2.702 pos layanan kesehatan di jalur utama, jalur alternatif, dan berbagai area peristirahatan.

Sampai pukul 19.00 WIB tanggal 5 April 2025, 10.164 pasien mendapatkan perawatan di pos kesehatan, dengan tiga keluhan terbanyak adalah hipertensi, nyeri kepala, dan flu.

Selain itu, 3.169 pengemudi di 18 provinsi menjalani pemeriksaan medis.

Sekitar 5% dari mereka dianggap tidak layak mengemudi karena memiliki tekanan darah di atas 170/110 mmHg, kadar gula darah di atas 300 mg/dL, atau hasil tes alkohol/NAPZA (obat, psikotropika, atau zat adiktif) yang positif.

Menkes melakukan peninjauan langsung ke salah satu pos pelayanan kesehatan di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, untuk memastikan pelayanan diberikan secara proaktif.

Pos pelayanan kesehatan di Gerbang Tol Kalikangkung telah beroperasi sejak 25 Maret dan akan beroperasi hingga 8 April 2025, kata Budi. Dengan tenaga kesehatan profesional dan fasilitas medis yang memadai, posisi itu dijalankan dalam sistem kerja bergilir (shift) selama delapan jam.

“Ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian Kesehatan untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi masyarakat selama periode arus mudik dan balik Lebaran,” katanya.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *