Artis Kimberly Ryder bersama ibunya Irvina Ryder dan pengacaranya saat mendatangi Komnas Perempuan terkait tindak kekerasan dalam rumah tangga di Jakarta, Selasa, (8/10/2024). Foto: Agus Apriyanto
Jakarta – Dalam sidang cerai hari ini, Rabu (16/10), saksi Kimberly Ryder mengungkapkan informasi baru tentang konflik rumah tangganya dengan Edward Akbar.
Kimberly kemudian membenarkan pernyataan saksi bahwa dia pernah dikunci di dalam rumah bersama anak-anak suaminya sendiri.
“Ya, saksi ketiga itu menjelaskan tentang kejadian terakhir di rumahku yang di Bali. Soal penyekapan dan segala macam,” ungkap Kimberly Ryder di Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
Kimberly akhirnya memutuskan untuk pindah ke Jakartakata kuasa hukumnya, Machi Achmad, bahwa kliennya benar-benar disekap di rumah.
“Jadi dikunci di dalam rumah bersama. Maka dari itu setelah adanya penguncian dari saudara tergugat, jadi saudara penggugat ini pindah domisili ke jakarta pusat, maka dari itu kita memberikan opini dan bukti2 bahwa PA Pusat berwenang karena ada suatu tindakan pidana dan KDRT juga,” kata Machi.
Pada kesempatan itu, Kimberly menyatakan bahwa dia mengalami penyekapan tersebut pada hari yang sama di mana Edward memberinya talak cerai.
Menurut Kimberly, Edward langsung mengunci semua rumah agar Kimberly tidak keluar membawa anak-anaknya pergi.
“Hari saya ditalak, malamnya itu dia ganti gembok rumah dan dia ngambil semua kunci rumah saya. Dan saya enggak boleh keluar rumah, dia takut bawa anak-anak keluar juga,” ungkap Kimberly.
Kimberly mengakui bahwa ada sedikit keributan dengan Edward saat kejadian, yang mengarah pada dugaan KDRT. Dia juga mengakui bahwa dia ditampar oleh sang suami saat mereka berdebat tentang handphone.
Akibatnya, Kimberly berhasil menghubungi sang ayah melalui telepon, yang akhirnya dijawab oleh anggota polisi dari Polsek Payangan, Gianyar, Bali.
“Akhirnya yang datang untuk menyelamatkan adalah bapak aku dan ibu sambung aku. Mereka membawa polisi datang ke rumah agar dibukakan pintunya,” kata Kimberly.
“Itu melibatkan Polsek Payangan di Bali,” timpal Machi.
Sumber Kumparan