Komisi IX Minta BPOM Koordinasi Dengan Badan Karantina Awasi Anggur Shine Muscat

0
(0)

Salah satu stan yang menjual anggur shine muscat di Pasar Or Tor Kor Bangkok. Foto: Gadi Kurniawan Makitan/kumparan

Jakarta – Badan Karantina Indonesia mengawasi penjualan anggur Shine Muscat di Indonesia. Anggur Muscat menjadi sorotan baru-baru ini setelah ditemukan bahwa beberapa sampel anggur impor mengandung residu kimia dan pestisida di atas ambang aman.

Soal peran Badan Karantina Indonesia diungkap anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani. Pada rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX bersama BPOM, Irma mengungkap isi percakapannya dengan Deputi Bidang Penindakan BPOM, Rizkal, soal anggur Muscat.

Kepada Irma, Rizkal mengatakan bahwa peredaran anggur Muscat bukanlah wewenang BPOM, namun Badan Karantina Indonesia. Irma pun menyampaikan isi percakapannya ini kepada Kepala BPOM Taruna Ikrar yang hadir di RDP.

“Tadi pagi saya baru telepon sama Rizkal karena ada informasi terkait yang namanya anggur Muscat itu, itu nggak boleh masuk ke Indonesia karena banyak bahan kimia berbahaya,” ujar Irma, Selasa (29/20).

“Saya tanya Rizkal, kenapa kok BPOM gak bergerak? Kata Rizkal, itu bukan wilayah BPOM, itu wilayahnya dari karantina,” ungkapnya.

Politikus NasDem juga mempertanyakan mengapa BPOM tidak bekerja sama dengan Badan Karantina tentang bahaya anggur hijau manis dan tak berbiji.

“Bukan itu jawabannya, Rizkal. Jawabannya itu kamu harus berkoordinasi dengan mereka. Kamu koordinasi sama mereka. ‘Ya, ini ada begini nih, ini bagaimana nih tindak lanjutnya’. Gitu lho,” tuturnya.

Irma yang dikenal vokal ini meminta BPOM menyingkirkan ego sektoral mereka. Menurutnya, kalau BPOM hanya berada di zona fungsinya sendiri tanpa koordinasi, maka pekerjaannya tak akan berjalan untuk menyehatkan masyarakat.

“Kalau kalian cuma sekadar selalu mengedepankan ego sektoral kalian ya, cuma bicara fungsi kalian sendiri, gak bakal jalan. Gak bakal selesai ya untuk menyehatkan rakyat Indonesia ini, gak bakal selesai,” kritiknya.

Maka, Irma menilai harus ada kolaborasi BPOM dengan badan lainnya dan kementerian-kementerian yang bertanggung jawab menyehatkan masyarakat.

“Kan yang nyehatin Indonesia ini selain Menteri Kesehatan kan ada BPOM, Karantina, kementerian-kementerian lain itu semuanya terkait,” sambungnya.

Dengan koordinasi yang lebih baik antara BPOM dan Badan Karantina, diharapkan dapat mencegah masuknya produk yang tidak memenuhi standar kesehatan dan kualitas, serta memberikan jaminan kepada konsumen mengenai keamanan produk yang mereka konsumsi. Ini adalah langkah penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk pangan yang beredar di pasar.

Temuan di Thailand

Mengutip media Nation Thailand edisi 24 Oktober, sebanyak 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang dijual di Bangkok dan sekitarnya melebihi batas residu pestisida yang diizinkan. Demikian hasil pengujian di laboratorium.

Hasil pengujian residu kimia diumumkan oleh Thai-PAN (Pesticide Alert Network), Smart Buy Magazine, Yayasan Konsumen, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA).

Editor majalah Chalard Sue Tassanee Naen-udorn mengatakan bahwa mereka telah menerima banyak pertanyaan dan saran dari pelanggan tentang anggur Shine Muscat, yang dipromosikan dan dijual dengan baik. Konsumen mengatakan mereka khawatir tentang kemungkinan residu beracun.

Oleh karena itu, majalah tersebut bekerja sama dengan Thai-PAN untuk melakukan uji anggur untuk mengetahui apakah ada residu pestisida dalam anggur tersebut.

Untuk tujuan sampel, dua puluh empat sampel anggur dibeli dari lima belas toko anggur di Bangkok dan sekitarnya dengan harga 100 hingga 699 baht (Rp 47 ribu hingga Rp 327 ribu) per kilogram.

Sampel-sampel tersebut dikirim ke Laboratorium BVAQ, yang terakreditasi berdasarkan ISO 17025, untuk menganalisis residu pestisida.

“Dari 24 sampel, hanya 9 sampel yang dapat diidentifikasi asal negaranya, yang berasal dari China, sedangkan sisanya tidak memiliki informasi asal,” begitu antara lain data yang mereka kumpulkan.

Sumber Kumparan

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *