Foto: Israel Bombardir Sekolah di Gaza (REUTERS/Mahmoud Issa).
Jakarta—Jumlah korban serangan Israel di Gaza, Palestina, telah mencapai 40.005 ribu jiwa hingga saat ini.
Dilansir AFP, Kamis (15/8/2024) Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan, Kamis (15/8/2024), setidaknya 40.005 orang tewas selama serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2024.
Dalam 24 jam terakhir, 40 orang meninggal dunia dan 92.401 orang luka-luka.
Seperti yang diketahui, Doha, Qatar, saat ini adalah tempat pertemuan yang dimaksudkan untuk membahas gencatan senjata di Gaza. Israel akan mengirimkan sejumlah delegasi, termasuk Shit Bet Ronen Bar, Kepala Dinas Keamanan Israel, dan Direktur Mossad Davide Barnea.
Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS, memperingatkan semua pihak untuk tidak mengganggu perundingan gencatan senjata. Wanti-wanti Blinken dianggap sebagai peringatan tersembunyi kepada Iran, Israel, dan Hamas.
Pada Rabu (14/8) Blinken menghubungi Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani melalui telepon. Dia menyatakan bahwa kedua negara telah mencapai konsensus untuk menjaga suasana kondusif selama perundingan gencatan senjata.
“Tidak ada pihak di kawasan yang boleh mengambil tindakan yang akan merusak upaya untuk mencapai kesepakatan,” kata pernyataan Departemen Luar Negeri AS dilansirAFP, Kamis (15/8).
“Keduanya membahas “upaya untuk meredakan ketegangan di kawasan dan pentingnya menyelesaikan gencatan senjata di Gaza,” sambung pernyataan tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, Blinken juga berbicara dengan diplomat tinggi Mesir pada hari Rabu (14/8). Dia juga berbicara dengan Yordania, Arab Saudi, Turki, dan Israel.
Pada pekan sebelumnya, Presiden AS Joe Biden secara terbuka meminta perundingan dimulai pada hari Kamis (15/8) untuk mengakhiri perselisihan yang telah berlangsung selama satu tahun.
Biden merasa frustrasi dengan dugaan serangan Israel di Iran yang membunuh pemimpin politik Hamas, yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata. Akibatnya, inisiatif ini muncul. Sejak saat itu, Amerika Serikat meminta Iran untuk menahan diri dari ancaman serangan balik terhadap Israel.
Sumber Detik.com