Ilustrasi: Tangkapan layar seorang tentara yang terluka yang diduga warga Korea Utara dan ditangkap oleh pasukan Ukraina, terlihat dalam video yang diunggah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui media sosial X, Senin (13/1/2-2025). (ANTARA/X-@ZelenskyyUA)
Tokyo – Korea Utara mengumumkan untuk pertama kalinya bahwa mereka telah mengirimkan tentara mereka untuk membantu Rusia dalam pertempuran melawan tentara Ukraina.
Media nasional Korut melaporkan bahwa Pyongyang menyatakan bahwa keterlibatan pasukannya itu didasarkan pada perjanjian kerja sama pertahanan bilateral dengan Moskow.
Senin, Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan bahwa pasukan Korut yang dikirim juga berpartisipasi dalam “membebaskan wilayah Kursk menurut instruksi” pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang telah mengizinkan militer negaranya berpartisipasi dalam perang Rusia-Ukraina.
Laporan KCNA menyatakan bahwa pasukan Korut “membuat kontribusi penting dalam menghancurkan kuasa neo-Nazi Ukraina” dengan menunjukkan “heroisme massal, keberanian tak tertandingi, dan jiwa rela berkorban.”
Laporan tersebut, mengutip pernyataan tertulis Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea yang dirilis Ahad (27/4), diterbitkan setelah Rusia mengkonfirmasi untuk pertama kalinya keterlibatan tentara Korut dalam perang melawan Ukraina.
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov melaporkan dalam sebuah telekonferensi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Sabtu (26/4), bahwa Moskow berhasil merebut kembali sebagian wilayah Kursk yang sebelumnya diduduki Ukraina dalam serangan ofensif kejutan Agustus tahun lalu.
Komisi militer Korut menyatakan bahwa penutupan operasi untuk membebaskan Kursk “menunjukkan tingginya tingkat strategis atas persahabatan militan yang kuat” antara Korea Utara dan Rusia serta mencerminkan “aliansi dan hubungan bersaudara” antara rakyat kedua negara.
Perjanjian Kerja Sama Strategis Komprehensif yang ditandatangani oleh Kim dan Putin pada Juni 2024 mencantumkan komitmen untuk membantu satu sama lain dalam kasus serangan terhadap salah satu pihak.
Pyongyang juga percaya bahwa operasi militer Korea Utara di Rusia “sepenuhnya sesuai dengan semua pasal dan semangat Piagam PBB serta hukum-hukum internasional lainnya.”
Menurut KCNA, Kim Jong Un menegaskan bahwa siapapun yang “berjuang demi keadilan adalah pahlawan dan duta dari kehormatan tanah air”.
Ia menambahkan bahwa sebuah monumen untuk menghormati “heroisme dan keberanian” para tentara Korut di Rusia itu akan segera dibina di Pyongyang.
Sumber: Kyodo