Kecelakaan Pesawat SAM Air di Pohuwato, Gorontalo. Foto: Kemenhub RI
Jakarta – Kecelakaan pesawat SAM Air DHC-6 Twin Otter terjadi di Pohuwato, Gorontalo. Pesawat perintis milik PT. SAM Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) jatuh di Bandara Panua, Pohuwato, Minggu (20/10) pagi. Pesawat melayani rute dari Bandara Djalaluddin, Gorontalo, menuju Bandara Panua, Pohuwato. Dalam insiden yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Pesawat dipiloti oleh Capt. M. Saefurubi A dengan First Officer M. Arthur V. G serta seorang teknisi bernama Budijanto. Selain awak pesawat, ada 1 (satu) penumpang bernama Sri Meyke Male. Keempatnya meninggal dunia.
Berikut kronologi jatuhnya pesawat tersebut:
07.03 WITa atau 08.03 WIB
Pesawat PK-SMH lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07:03 WITA (23:03 UTC) dengan perkiraan waktu tiba (ETA) pada pukul 07:33 WITA (23:33 UTC) dalam kondisi cuaca berawan.
07.22 WITa atau 08.22 WIB
Pesawat lost contact
08.30 WITa atau 09.30 WIB
Pesawat ditemukan hancur total (total loss) akibat kecelakaan di rawa-rawa sebelum runway 27 Bandara Pohuwato.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa menyampaikan duka cita yang mendalam atas insiden ini.
“Kami sangat berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat perintis PT. SAM Air di Pohuwato. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang ditinggalkan,” ujar beliau.
Dengan insiden ini, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan menunggu informasi resmi dari pihak berwenang. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti jatuhnya pesawat SAM Air.
Sumber Kumparan