Ilustrasi Google. Sumber : REUTERS/Dado Ruvic
Jakarta – Diproyeksikan bahwa Indonesia akan tetap menjadi raja ekonomi digital Asia Tenggara di penghujung tahun 2024. Laporan e-Conomy SEA 2024 terbaru dibuat oleh Google, Temasek, dan Bain & Company.
Pada tahun 2024, ekonomi digital Indonesia akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD 90 miliar, atau setara dengan Rp 1.419 triliun, peningkatan 13% dibandingkan dengan GMV tahun sebelumnya. Ini akan menjadi GMV terbesar di Asia Tenggara.
E-commerce terus menjadi kontributor terbesar bagi ekonomi digital, dan akan tumbuh 11% menjadi GMV USD 65 miliar pada tahun 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh platform e-commerce besar yang terus mengembangkan fitur baru, seperti video commerce, untuk meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan.
Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan tercepat kedua terkait jumlah video yang diupload kreator, dengan peningkatan CAGR sebesar 16% dari tahun 2022 hingga 2024.
“Seiring berkembangnya lanskap digital, kami melihat video commerce dan ekonomi kreator terus bertumbuh. Komunitas kreator video yang berkembang pesat di Indonesia, yang merupakan komunitas dengan pertumbuhan tercepat kedua di kawasan ini setelah Singapura, menandakan potensi besar yang dimiliki Indonesia di bidang ini,” kata Veronica Utami, Country Director, Google Indonesia di Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Selain itu, lanskap digital Indonesia telah diubah oleh kecerdasan buatan (AI). Bidang-bidang seperti pemasaran, game, dan pendidikan telah mendorong minat penelusuran terhadap AI. Semakin banyak bisnis yang menggunakan AI untuk iklan tepat sasaran, memberikan engagement yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dan memberikan pengalaman pelanggan yang imersif.
Veronica mengatakan bahwa AI telah menjadi alat penting untuk inovasi, efisiensi, dan pengalaman pelanggan.
Kapasitas pusat data yang direncanakan Google akan meningkat 268% dari kapasitas 202 MW saat ini untuk mendukung komputasi, layanan AI, dan pertumbuhan data yang lebih cepat untuk memenuhi permintaan ini.
“Penerapan AI akan mempercepat transformasi digital di berbagai industri dan secara geografis. Menariknya, minat terbesar terhadap AI datang dari Kalimantan Timur, Jakarta, dan Kepulauan Riau,” kata Veronica.
Seiring pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, Veronica mengatakan menjaga kepercayaan digital sangatlah penting untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.
Untuk mengimbangi pesatnya adopsi teknologi di Indonesia, diperlukan peningkatan keamanan digital. Sangat penting untuk menggunakan AI untuk melindungi diri dari serangan cyber dan penipuan online. Untuk memastikan lingkungan digital yang aman, inklusif, dan tangguh, akan sangat penting untuk bekerja sama dengan pemerintah dan pelaku industri.
“Dengan demikian, kami yakin Indonesia dapat membuka potensi ekonomi digitalnya dan memimpin inovasi digital di kawasan ini,” tutup Veronica.
Sumber Detiknet
Hamdan ATT beberapa waktu lalu. Foto: Mauludi Rismoyo Jakarta - Kabar duka datang dari Penyanyi… Read More
Ilustrasi kecelakaan (Foto: detikcom/Thinkstock/assistantua) Jakarta - Seorang bocah terjatuh dari atas bus yang melintasi Jalan… Read More
Demonstran yang melakukan unjuk rasa di Turki terkait kartun Nabi Muhammad SAW. Foto: Ozan KOSE/AFP… Read More
Foto: Marcio Machado/Eurasia Sport Images/Getty Images Charlotte - Inter Milan vs Fluminense tuntas 0-2 di… Read More
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Bogor. Perpanjangan SIM gratis bagi yang lahir bulan Juli.… Read More
Hari Bhayangkara ke-79, Warga Antusias Penuhi Kawasan IRTI Monas (Foto: Brigitta Belia/detikcom) Jakarta - Di… Read More