Pertemuan Presiden Indonesia Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Li Qiang di Beijing, Cina. Foto: Instagram/ @bahlillahadalia
Jakarta – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Pertemuan di Beijing antara Presiden Prabowo dan Perdana Menteri China, Li Qiang, menekankan pentingnya meningkatkan kemitraan antar kedua negara.
Selama kunjungan yang berlangsung dari 8 hingga 11 November 2024, Presiden Prabowo melakukan pertemuan dengan berbagai pemimpin bisnis dan pejabat tinggi pemerintah China. Hasil dari pertemuan tersebut adalah penandatanganan beberapa kontrak di berbagai sektor.
“Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan kontrak bisnis bernilai lebih dari USD 10 miliar antara perusahaan kedua negara, yang diharapkan mendorong pertumbuhan sektor industri di Indonesia,” kata Bahlil dalam akun instagramnya, dikutip Senin (11/11).
Bahlil menyatakan bahwa Indonesia berencana untuk belajar dari kesuksesan Tiongkok dalam pengentasan kemiskinan dan mengirim lebih banyak siswa ke Tiongkok untuk belajar.
“Guna meningkatkan kualitas SDM dan membentuk generasi muda Indonesia yang siap menghadapi tantangan global,” katanya.
Bahlil menandatangani dua nota kesepahaman (MoU): Kerja Sama Mineral Hijau dengan HE Wang Wentao, Menteri Perdagangan (MOFCOM) dan Kerja Sama Sumber Daya Mineral dengan HE Zheng Shanjie, Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC). Dia melakukannya di hadapan Prabowo dan Presiden China Xi Jinping.
Sumber Kumparan