Ilustrasi jejak asap terlihat saat sistem antirudal Israel mencegat roket yang ditembakkan dari Lebanon, seperti yang terlihat dari Safed, Israel utara, (25/9/2024). ANTARA FOTO/David Cohen/JINI via Xinhua/aww.
Moskow – Ajudan ketua parlemen Lebanon Ali Hasan Khalil mengatakan bahwa otoritas dan gerakan Hizbullah telah menyetujui usulan gencatan senjata Amerika Serikat dengan Israel, tetapi dengan beberapa tanggapan mengenai isinya.
Pejabat itu menyatakan bahwa ini adalah upaya terbesar untuk mengakhiri permusuhan hingga saat ini.
Media itu melaporkan bahwa Khalil mengatakan bahwa Lebanon telah memberikan tanggapan tertulis kepada duta besar AS untuk Lebanon pada Senin.
Khalil menyatakan bahwa setiap respons menunjukkan kepatuhan penuh terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan semua ketentuannya. Selain itu, ia menyatakan bahwa keberhasilan inisiatif tersebut saat ini bergantung pada Israel, yang, jika tidak menginginkan solusi, “bisa memberikan 100 masalah”.
Khalil juga mengatakan bahwa Israel mencoba berunding “sambil menyerang”, mengacu pada eskalasi pengeboman di Beirut dan wilayah pinggirannya, tetapi itu tidak akan mengubah posisi Lebanon.
Sumber politik Lebanon memberi tahu RIA Novosti pada Minggu bahwa utusan khusus Presiden AS untuk Timur Tengah, Amos Hochstein, berencana mengunjungi Beirut dalam beberapa hari mendatang karena otoritas Lebanon telah mempersiapkan tanggapan mereka terhadap usulan gencatan senjata dengan Israel.
Sumber tersebut, secara khusus, menyatakan bahwa pihak AS menganggap kemajuan dalam perundingan positif dan berharap kesepakatan gencatan senjata dapat dicapai sebelum 15 Desember.
Sejak 1 Oktober, Israel telah melancarkan operasi darat terhadap pasukan Hizbullah di Lebanon selatan serta melakukan pemboman udara terhadap negara tetangga tersebut. Lebih dari satu juta orang telah terbunuh dalam pemboman tersebut, termasuk warga sipil dan para pemimpin gerakan Syiah.
Sumber Sputnik-OANA