Massa aksi demonstrasi ojol-kurir mulai bakar ban akibat tak diberi akses dekati Istana Merdeka, Jakarta Pusat pada Kamis (29/8/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
Jakarta – Demonstrasi yang dilakukan oleh sopir ojek online (ojol) dan kurir memanas. Mereka sangat kecewa karena tidak dapat mencapai Istana Merdeka di Jakarta Pusat.
Untuk menunjukkan kekecewaannya kepada polisi, massa aksi pada hari Kamis (29/8) membakar ban. Tiga ban dibakar di tiga lokasi berbeda.
Selain itu, demonstran sempat melempar botol ke aparat. Aparat kemudian meminta demonstran untuk berhenti melempari mereka dan orang lain agar tidak terprovokasi.
Selain itu, massa aksi menembakkan petasan ke arah aparat. Setelah ledakan pertama, massa aksi lainnya menangkap demonstran tersebut. Sisa petasan dilepaskan ke langit.
Di mobil komando, orator menenangkan massa aksi dan meminta orang lain jangan terprovokasi. Mereka tiba di sini dengan tenang.
Para sopir ojol dan kurir masih ada. Mereka tidak bergerak maju atau mundur. Mereka tidak dapat berdemo di luar Patung Kuda, yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Sekarang, kedua jalur Jalan Medan Merdeka Barat seluruhnya ditutup untuk pengendara.
Demo ini dilakukan oleh sopir ojol dan kurir untuk menuntut tarif argo dan beban barang bawaan yang lebih manusiawi. Demo juga diadakan di kantor Go-jek di Petojo dan Grab di Pejaten, selain di Patung Kuda.
Tindakan massa demo ojol dan kurir yang menyalakan petasan dan membakar ban setelah tidak diberikan akses ke Istana menunjukkan tingkat frustrasi dan kemarahan yang tinggi. Ini seringkali merupakan respons terhadap perasaan bahwa tuntutan mereka tidak mendapatkan perhatian yang layak dari pihak berwenang.
Sumber Kumparan