Boneka Barbie tunanetra (tengah) buatan Mattel. (Akun Instagram Barbie)
Jakarta – Dalam upaya untuk membuat koleksinya lebih inklusif, Mattel meluncurkan produk boneka Barbie tunanetra pertamanya enam dekade setelah Barbie asli dirilis.
Pembuat mainan asal Amerika Serikat itu mengatakan bahwa boneka dengan tongkat penuntun itu dibuat untuk membuat anak-anak dengan tunanetra dan penurunan penglihatan lebih terwakili dalam masyarakat.
“Kami menyadari bahwa Barbie lebih dari sekadar boneka; ia merupakan representasi ekspresi diri dan dapat menciptakan rasa memiliki,” kata Wakil Presiden Senior Barbie dan Kepala Boneka Global Mattel Krista Berger sebagaimana dikutip oleh The Guardian pada Selasa (23/7).
Boneka tersebut, mulai dari pakaiannya hingga matanya, dirancang untuk menggambarkan orang yang mengalami kebutaan dan penurunan penglihatan secara akurat. Untuk melakukan ini, Mattel bekerja sama dengan American Foundation for the Blind.
Boneka tunanetra Barbie memegang tongkat putih dan merah dengan ujung seperti marshmallow, dan matanya sedikit mengarah ke atas untuk menyerupai mata orang yang kebutaan.
Perusahaan memutuskan untuk membuat boneka dengan pakaian berbahan kain taktil, termasuk kaus satin merah muda dan rok tule ungu.
Detail seperti pengikat melingkar di bagian belakang atasan boneka dan karet pinggang pada rok dibuat untuk memudahkan pengenaan pakaian pada boneka.
Kemasannya juga lebih mudah diakses. Kata Barbie dalam huruf Braille ditulis pada bagian depan kotak.
Lucy Edwards, seorang aktivis dan penyiar tunanetra yang tampil dalam salah satu kampanye dengan Barbie baru, menyatakan bahwa peluncuran boneka itu memiliki pengaruh yang signifikan baginya.
Sebagai remaja, saya merasa terasing karena kehilangan penglihatan dan tidak bisa melihat orang-orang yang memiliki contoh yang mirip dengan saya. Dia berkata, “Saya malu dengan kebutaan saya, tetapi mengetahui bahwa Barbie juga punya membuat saya merasa berbeda dan membantu saya merasa tidak terlalu sendiri dalam perjalanan untuk menerima dan merengkuh kebutaan saya.”
Sangat menyenangkan bagi Debbie Miller, direktur saran dan dukungan pelanggan untuk Royal National Institute of Blind People di Inggris, bahwa anak-anak yang buta dan mengalami penurunan penglihatan sekarang dapat bermain dengan Barbie yang mirip dengan mereka.
“Kami senang dengan detail desain pada Barbie yang baru–pakaian taktil serta tongkat dan kacamata. Ini merupakan pengakuan bahwa tidak semua orang dapat melihat dengan baik, yang sangat berarti bagi komunitas tunanetra dan tunanetra parsial,” katanya.
Mattel berkolaborasi dengan National Down Syndrome Society di Amerika Serikat untuk meluncurkan boneka berkulit hitam dengan kondisi down setelah peluncuran Barbie tunanetra tahun lalu.
Sumber Antaranews
Foto: Marcio Machado/Eurasia Sport Images/Getty Images Charlotte - Inter Milan vs Fluminense tuntas 0-2 di… Read More
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Bogor. Perpanjangan SIM gratis bagi yang lahir bulan Juli.… Read More
Hari Bhayangkara ke-79, Warga Antusias Penuhi Kawasan IRTI Monas (Foto: Brigitta Belia/detikcom) Jakarta - Di… Read More
Foto: Ilustrasi kecelakaan (detikcom/Thinkstock/assistantua) Jakarta - Keriuhan konvoi ribuan pesilat yang membanjiri jalan-jalan Tulungagung, Jawa… Read More
Foto: Instagram/@kogoya_merry Jakarta - Video Merince Kogoya, finalis Miss Indonesia 2025 dari Papua Pegunungan, yang… Read More
Sekelompok orang diduga membubarkan kegiatan ibadah keagamaan di Cidahu, Sukabumi (tangkapan layar) SUKABUMI - Sekelompok… Read More