Media AS: Peretas China Sadap Telepon Pengacara Presiden Terpilih Donald Trump

5
(1)

Ilustrasi – Seorang peretas mencoba membongkar keamanan siber. (ANTARA/Shutterstock/dok)

Jakarta – Media Amerika Serikat CNN yang mengutip sejumlah sumber pada Kamis (7/11) melaporkan bahwa, Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat mengabari salah satu pengacara presiden terpilih Donald Trump bahwa teleponnya telah disadap peretas China.

Kejadian ini mengundang perhatian luas dan menambah ketegangan dalam hubungan antara AS dan China, yang sudah mengalami banyak tantangan dalam beberapa tahun terakhir.

Amerika Serikat sebagai “negara pemantau” dan “kerajaan peretas” terbesar di dunia.

Kementerian Luar Negeri China

Menurut para sumber, FBI memberi tahu pengacara Todd Blanche pekan lalu bahwa peretas berhasil menyadap rekaman suara dan pesan teks dari teleponnya.

Sumber-sumber yang dekat dengan investigasi menyatakan bahwa penyadapan ini mungkin bertujuan untuk mengumpulkan informasi strategis dan intelijen mengenai strategi hukum dan politik Trump.

Meskipun demikian, Trump tidak terpengaruh secara langsung oleh peristiwa itu karena materi yang diretas sebagian besar berasal dari percakapan pengacaranya dengan keluarganya. Blanche akhirnya harus mengganti nomornya.

Blanche adalah pengacara kedua Trump yang ditargetkan oleh peretas asing. Pada bulan Agustus, CNN juga melaporkan bahwa sebuah kelompok di Iran telah meretas Lindsey Halligan.

Diduga peretas China memiliki akses ke telepon para kandidat dari Partai Republik, menurut laporan The New York Times, yang mengutip berbagai sumber.

Sementara itu, China menanggapi dengan mengatakan bahwa negaranya secara tegas menentang dan memerangi serangan dan pencurian siber.

Kementerian Luar Negeri China pernah menyebut Amerika Serikat sebagai “negara pemantau” dan “kerajaan peretas” terbesar di dunia.

Laporan ini muncul di tengah kekhawatiran yang lebih luas mengenai aktivitas peretasan yang diduga dilakukan oleh negara-negara asing, termasuk China, terhadap individu dan organisasi di AS. Beberapa pengamat politik mengingatkan bahwa insiden semacam ini dapat memperburuk hubungan antara kedua negara dan menambah ketegangan di panggung internasional.

Sumber: Sputnik

How useful was this post?

Dayu Allifa

Recent Posts

Piala Dunia Antarklub 2025: Inter Milan Vs Fluminense 0-2, Nerazzurri Tersingkir

Foto: Marcio Machado/Eurasia Sport Images/Getty Images Charlotte - Inter Milan vs Fluminense tuntas 0-2 di… Read More

2 hours ago

Hari Bhayangkara, Warga yang Lahir Bulan Juli Gratis Perpanjang SIM di Polres Bogor

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Bogor. Perpanjangan SIM gratis bagi yang lahir bulan Juli.… Read More

3 hours ago

Hari Bhayangkara ke-79, Warga Antusias Padati Kawasan IRTI Monas

Hari Bhayangkara ke-79, Warga Antusias Penuhi Kawasan IRTI Monas (Foto: Brigitta Belia/detikcom) Jakarta - Di… Read More

3 hours ago

Konvoi Pesilat Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tulungagung, 1 Orang Tewas

Foto: Ilustrasi kecelakaan (detikcom/Thinkstock/assistantua) Jakarta - Keriuhan konvoi ribuan pesilat yang membanjiri jalan-jalan Tulungagung, Jawa… Read More

1 day ago

Dukung Israel, Finalis Miss Indonesia Asal Papua Pegunungan Dikeluarkan: Warganet Setuju

Foto: Instagram/@kogoya_merry Jakarta - Video Merince Kogoya, finalis Miss Indonesia 2025 dari Papua Pegunungan, yang… Read More

1 day ago

Heboh Kegiatan Ibadah Dibubarkan Warga di Sukabumi, Bangunan Dirusak

Sekelompok orang diduga membubarkan kegiatan ibadah keagamaan di Cidahu, Sukabumi (tangkapan layar) SUKABUMI - Sekelompok… Read More

1 day ago