Foto: 20detik
Jakarta – Menurut survei yang dilakukan LSI (Lembaga Survei Indonesia) pada 5 Februari lalu, menteri agama Nasaruddin Umar menjadi menteri dengan kinerja paling memuaskan selama 100 hari kabinet Prabowo-Gibran.
Sebagai tanggapan atas hasil survei, Nasaruddin mengatakan bahwa dia ingin masyarakat mendoakan agar program-program Kementerian Agama berjalan dengan baik dan berdampak positif pada semua orang.
“Mohon doa semoga Kemenag bisa terus menginisiasi beragam program yang berdampak pada pemberdayaan publik, termasuk pemberdayaan ekonominya,” ujar Nasaruddin (5/2/2025).
Salah satu alasan mengapa Nasaruddin dianggap baik oleh publik adalah gagasan untuk menerapkan “Kurikulum Cinta” di sekolah-sekolah Kemenag. Nasarudin menggambarkan program ini sebagai upaya untuk menetralisir fanatisme agama.
“Kami mencanangkan untuk pelaksanaan Kurikulum Cinta. Apa itu Kurikulum CInta? Kita akan menanamkan rasa cinta antar satu sama lain melalui kurikulum,” ujar Nasaruddin (10/1/2025).
Diharapkan, menurut Nasaruddin, program pendidikan ini akan menetralisir fanatisme beragama sejak dini. Ini juga akan mengajarkan siswa apa itu toleransi antar umat beragama.
“Karena kalau kurikulum mengajarkan hanya fanatik pada kebenaran agamanya masing-masing, lantas seolah-olah agama lainnya menjadi lawannya atau musuhnya. Itu tidak boleh terjadi!,” tegas Nasaruddin.
Selain itu, dalam kapasitasnya sebagai Menteri Agama, Nasaruddin berusaha mendorong pemerintah Arab Saudi untuk menambah jumlah tempat tinggal untuk pendamping jemaah haji Indonesia. Dia mengklaim bahwa ia melakukan ini untuk memberikan kenyamanan bagi banyaknya jemaah haji Indonesia yang melakukan ibadah haji. Sarudin mempertimbangkan masalah komunikasi yang terjadi selama ini.
“Jadi sebetulnya kita lobi sekarang adalah penambahan pendamping. Karena kalau Arab Saudi yang menjadi pendamping orang Indonesia, pertama ada kesulitan dari segi bahasa,” kata Nasaruddin (2/2/2025).
Sumber Detik.com