OKI Menyatakan Israel Sepenuhnya Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Ismail Haniyeh

5
(1)

Pertemuan darurat OKI pada Rabu (7/8/2024). OKI menyatakan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh serta menyebutnya sebagai kejahatan agresi, pelanggaran hukum internasional yang mencolok, dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Iran. ANTARA/Anadolu/pri.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan bahwa Israel bertanggung jawab sepenuhnya atas pembunuhan Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas. OKI juga menyebut pembunuhan itu sebagai kejahatan agresi, pelanggaran hukum internasional yang mencolok, dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Iran.

Setelah tuduhan Iran bahwa Israel membunuh Haniyeh, mantan Perdana Menteri Palestina, pertemuan darurat pada Rabu berakhir dengan kecaman keras terhadap tindakan Israel.

OKI menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh ketika dia berada di Teheran adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional, serta serangan terhadap integritas teritorial dan keamanan nasional Iran, serta Piagam PBB.

Pernyataan terakhir dikeluarkan dari Jeddah, Arab Saudi, menyesalkan kejahatan perang dan genosida Israel di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem.

OKI juga mendesak Dewan Keamanan PBB memberlakukan gencatan senjata segera dan menyeluruh sebagai tanggapan terhadap agresi Israel dan untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang memadai dan berkelanjutan di Jalur Gaza.

Organisasi tersebut juga khawatir tentang kemungkinan eskalasi, terutama terkait pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan kemungkinan Iran akan merespons pembunuhan Haniyeh.

Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, eskalasi terjadi di tengah serangan dahsyat Israel di Jalur Gaza sejak serangan Hamas Oktober tahun lalu.

Sejak saat itu, hampir 40.000 warga Palestina telah tewas—sebagian besar wanita dan anak-anak—dan lebih dari 91.000 terluka, menurut sumber kesehatan lokal.

Selama lebih dari sepuluh bulan perang dengan Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur karena kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Sumber : Anadolu-OANA / Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 5 / 5. Vote count: 1

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *