Aesip foto – Beberapa warga Palestina mengumpulkan sejumlah barang dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu (12/6/2024). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/Spt.
Ankara – Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk Palestina, mempertanyakan mengapa dunia tetap diam atau tidak peduli dengan keadaan dan kelaparan di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38.000 orang Palestina.
“Bagaimana kita bisa tetap diam, acuh tak acuh, atau tidak aktif dalam menghadapi ketidakadilan yang keji ini, dan tidak merasa munafik ketika memperingati para korban genosida lainnya?” kata Abanese sebagaimana dikutip dari Anadolu, Sabtu.
Menurut laporan terbaru IPC yang bermitra dengan PBB mengenai tingkat kelaparan, sebanyak 96 persen populasi atau sekitar 2,15 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut pada tingkat “krisis” atau lebih tinggi.
Pernyataan Albanese merupakan tanggapan atas unggahan Michael Fakhri, pelapor khusus PBB mengenai hak atas pangan yang mengatakan kelaparan di Gaza telah menyebar dari utara ke seluruh jalur.
Dia mengatakan bahwa setiap warga Palestina di Gaza sekarang menghadapi kelaparan karena kampanye kelaparan yang disengaja dan ditargetkan oleh Israel. Kematian lebih banyak anak Palestina baru-baru ini adalah bukti dari ini.
“Faez Ataya (6 bulan) meninggal pada tanggal 30 Mei. Abdulqader Al-Serhi (13 tahun) meninggal pada 1 Juni. Kedua anaknya meninggal karena kelaparan. Oleh karena itu tidak ada keraguan bahwa kelaparan telah menyebar ke seluruh Gaza,” ucap Fakhri.
“Ketika anak pertama meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi, tidak dapat disangkal bahwa kelaparan telah terjadi,” jelasnya.
Dia mengatakan laporan pertama kematian akibat kelaparan datang dari Gaza utara. Terdata, Mahmoud Fattouh (1 bulan) meninggal pada tanggal 24 Februari dan Yazan Al Kafarneh (10 tahun) meninggal 4 Maret karena kelaparan.
“Seluruh dunia seharusnya menghentikan kampanye genosida kelaparan yang dilakukan Israel untuk mencegah kematian ini,” kata dia.
Dengan kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk, PBB dan lembaga kemanusiaan internasional lainnya menekankan pentingnya akses yang lebih besar untuk bantuan serta perlindungan terhadap warga sipil di Gaza. Harapan tinggi diletakkan pada diplomasi internasional untuk mengamankan gencatan senjata yang berkelanjutan dan memulai langkah-langkah yang dapat mengarah pada pemulihan dan perdamaian jangka panjang di kawasan konflik ini.
Sumber Antaranews