Pemilik toko ponsel Wahana Store Widianto (kanan) saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (9/7/2024). ANTARA/Syaiful Hakim
Jakarta – Toko telepon seluler (ponsel) Wahana Store membantah membuka lowongan kerja bagi pelamar kerja yang diduga menjadi korban penipuan dan penggelapan bermodus pencurian data pribadi untuk pinjaman (online/pinjol).
“Tidak benar kami membuka lowongan pekerjaan. Jadi, kalau dibilang lowongan kerja, itu bohong. Kalau di situ ada lowongan kerja, akan tertulis,” kata pemilik Toko Wahana Store Widianto di Jakarta, Selasa.
Bantahan itu disampaikan Widianto menyusul adanya oknum karyawannya berinisial R yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan terhadap puluhan pelamar kerja.
Arif Iskandar, salah satu karyawan Wahana Store, mengatakan bahwa toko tidak pernah meminta karyawannya untuk mencari pekerjaan baru atau membuka lowongan kerja.
“Apalagi, untuk admin serta meminta KTP dan lainnya itu tidak ada sama sekali. Kami tidak pernah menerima CV atau lamaran dari para pencari kerja,” ujarnya.
Menurut dia, terlapor berinisial R juga sudah tidak bekerja di Toko Wahana Store setelah diketahui melakukan penipuan tersebut.
“Sejak 27 Mei 2024, R tidak bekerja lagi dan itu ada konfirmasi chat WA dengan bos saya. Sejak ada seseorang yang menanyakan itu, soal lowongan pekerja itu,” ucapnya.
Kendati demikian, pemilik Toko Wahana Store mengaku akan kooperatif jika ada panggilan dari Polres Metro Jakarta Timur.
“Pastinya dong untuk meng-clear-kan lagi nama perusahaan (toko) juga, nanti bos saya akan kooperatif saat dipanggil sebagai saksi,” kata dia.
Arif menambahkan bahwa tindakan R dikaitkan dengan penipuan murni dan penggelapan inisiatif R sendiri.
Sebelum kasus tersebut muncul, dia juga sempat mencurigai tindakan R.
Sumber Antaranews