Pertamina Ucap Permintaan Maaf atas Keresahan Masyarakat

0
(0)

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025). ANTARA/Putu Indah Savitri.

Jakarta – Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menyampaikan permohonan maaf atas keresahan masyarakat terkait dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang.

“Saya, Simon Aloysius Mantiri, sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi beberapa hari terakhir ini,” ujar Simon dalam konferensi pers yang digelar di Grha Pertamina, Jakarta, Senin.

Simon menyatakan bahwa Pertamina percaya dan menyadari bahwa masyarakat marah karena kejadian tersebut.

Karena masalah ini, ia menegaskan komitmen Pertamina untuk meningkatkan tata kelola dan memberikan kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang sesuai dengan persyaratan pemerintah.

“Kami akan membenahi diri, kami akan memperbaiki diri,” kata Simon.

Selain itu, Simon menyatakan bahwa hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terhadap 75 sampel BBM Pertamina menunjukkan bahwa kualitas BBM Pertamina memenuhi standar.

“Hasil itu tentunya mendorong kami untuk terus melakukan pendampingan atau pun melakukan uji di seluruh SPBU Pertamina yang berada di seluruh wilayah Nusantara,” ucapnya.

Pernyataannya dibuat setelah dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023 muncul. Kasus tersebut diduga menyebabkan negara kehilangan Rp193,7 triliun.

Kejaksaan Agung memutuskan bahwa tersangka Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, membeli produk kilang untuk RON 92 sementara sebenarnya hanya membeli RON 90 atau kurang.

RON 90 tersebut kemudian dicampur di gudang atau gudang untuk menjadi RON 92; ini tidak boleh dilakukan.

Modus ini lantas menimbulkan kekhawatiran publik tentang kualitas BBM RON 92 SPBU Pertamina, khususnya Pertamax.

Selain itu, Lemigas melakukan uji sampel pada BBM Pertamina. Hasilnya menunjukkan bahwa semua sampel bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin yang diuji memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah.

Sampel yang diuji berasal dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina Plumpang, serta sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang Selatan.

Sumber Antaranews

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *