Foto: Sekjen Projo Handoko. (Hanafi Aryan/detikcom)
Jakarta – Relawan Pro-Jokowi (Projo) menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyinggung sosok tiga periode setelah ditetapkan sebagai tersangka. Projo menganggap Hasto telah melantur terlalu jauh setelah menyinggung masalah tersebut.
“Pak Hasto melantur terlalu jauh. Pak Jokowi dan Projo taat hukum dan konstitusi,” kata Sekjen Projo Handoko kepada wartawan, Jumat (27/12/2024).
Handoko menyatakan bahwa pemerintahan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Jokowi, telah berhasil menyelenggarakan pemilu dan pemilihan presiden 2024 secara demokratis dan damai. Handoko menyatakan bahwa Jokowi juga telah berulang kali menolak usulan masa jabatan presiden tiga periode.
Handoko mengingatkan bahwa Projo telah mengadakan sejumlah Musyawarah Rakyat (Musra) sebelum pemilihan presiden 2024 untuk mencari pengganti Jokowi. Dia menyatakan bahwa Jokowi hadir pada Musra pertama di Bandung pada Agustus 2022 dan Musra terakhir di Jakarta di Istora Senayan pada Mei 2023.
“Masyarakat sudah paham tapi Hasto mencoba mengaburkan,” kata Handoko.
Handoko menyatakan bahwa Projo mendukung penuh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, termasuk penegakan hukum dan konstitusi. Handoko menambahkan bahwa Projo yakin bahwa pemerintah dan penegak hukum akan bertindak tegas untuk memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.
Sumber Detiknews
