Demonstrasi pro-Palestina dalam rangka serangan Israel di Gaza mencapai satu tahun yang berlangsung di Karachi, Pakistan, Minggu (6/10/2024). (Photo: Anadolu)
Islamabad — Ribuan pengunjuk rasa memadati jalanan utama ibu kota komersial Pakistan, Karachi, untuk berunjuk rasa menentang genosida Tel Aviv terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza yang sudah berlangsung setahun sejak pecah Perang Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.
Aksi ini dipimpin oleh berbagai organisasi masyarakat sipil dan kelompok politik yang menyerukan solidaritas terhadap rakyat Palestina dan menuntut penghentian kekerasan yang terus berlangsung.
Demonstrasi yang diselenggarakan Jamaat-e-Islami (JI), partai politik keagamaan arus utama di negara itu diisi dengan “Pawai Sejuta Al-Aqsa”.
Majlis Wahdat-e-Muslimeen, sebuah partai politik dan agama Muslim Syiah, Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang berhaluan kiri-tengah, asosiasi perdagangan dan pengacara, serta beberapa kelompok yang mendukung Palestina, Kristen, dan Hindu, mendukung aksi tersebut.
Ribuan orang mengibarkan bendera Pakistan dan Palestina sembari meneriakkan, “Labbaik ya Aqsa” (Aqsa kami di sini) dan “Labbaik ya Gaza” (Gaza kami di sini).
“Hentikan genosida di Gaza” demikian tertulis pada spanduk utama. Spanduk lainnya bertuliskan “Al-Aqsa, pertahananmu adalah iman kami”.
Selain itu, banyak orang yang mengikuti demonstrasi membawa plakat bergambar Sheikh Ahmed Yassin, pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, serta Ismail Haniyeh dan Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas dan Hizbullah yang meninggal dalam serangan Israel.
Asif Khosa, seorang pemimpin PPP, mengatakan seluruh Pakistan mendukung rakyat Palestina.
“Saya bersama ratusan pekerja PPP lainnya berada di sini atas arahan ketua kami Bilawal Bhutto Zardari untuk menunjukkan bahwa kami adalah satu kesatuan dalam hal Palestina, terlepas dari perbedaan ideologi kami,” kata Kosa sambil memegang bendera partai tiga warna.
“Hati kami berdarah atas penderitaan Rakyat Palestina,” kata Yunus Sohan, pemimpin Kristen setempat, sembari menambahkan bahwa serangan pasukan Israel itu menyasar masjid dan gereja.
Berbicara dalam aksi unjuk rasa tersebut, Ketua JI, Hafiz Naeem Ur Rahman mengecam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atas “keheningan kriminalnya” terhadap pembantaian di Gaza.
“364 hari telah berlalu dan perlawanan masih hidup. Kita semua akan menjaga perlawanan ini tetap hidup. Apapun yang terjadi,” kata Rahman.
Aksi unjuk rasa di Pakistan ini merupakan bagian dari rangkaian demonstrasi yang terjadi di berbagai belahan dunia, mengingat situasi yang semakin memprihatinkan di Gaza dan wilayah Palestina lainnya. Pengunjuk rasa berharap, dengan terus menyuarakan solidaritas, mereka dapat mendorong perubahan dan membawa perhatian internasional terhadap isu yang mendesak ini.
Sumber : Anadolu