Foto udara kendaraan melewati rumah-rumah yang hancur akibat kebakaran hutan Eaton di California, Amerika Serikat, Jumat (10/1/2025). Foto: Josh Edelson/AFP
Jakarta – Menurut dua penelitian baru, iklim Bumi sedang melewati ambang batas 1,5 derajat Celsius pemanasan global saat ini, yang berarti iklim planet ini mungkin telah memasuki fase baru yang menakutkan.
Berdasarkan Perjanjian Paris 2015 tentang perubahan iklim, orang di seluruh dunia berusaha mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga pemanasan global tidak lebih dari 1,5 derajat Celsius di atas rata-rata pra-industri. Suhu Bumi akan mendekati batas tersebut pada tahun 2024.
Sebenarnya, kenaikan suhu yang terjadi pada tahun 2024 tidak cukup untuk menunjukkan bahwa iklim kita sudah melebihi ambang batas yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris. Ini karena kenaikan suhu ini diukur selama bertahun-tahun, bukan dalam jangka pendek.
Namun, dua penelitian baru-baru ini menggunakan ukuran yang berbeda. Keduanya melihat data iklim historis untuk mengetahui apakah tahun-tahun yang sangat panas di masa lalu menunjukkan bahwa ambang batas pemanasan akan terlampaui di masa mendatang.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh dua penelitian menunjukkan bahwa suhu tertinggi yang akan terjadi pada tahun 2024 dapat menunjukkan bahwa suhu Bumi akan melewati batas 1,5 derajat Celsius, yang akan merusak kehidupan di masa depan. Bagaimana metode penelitian dilakukan?
Dalam penelitian yang diterbitkan di Nature Climate Change, para peneliti dari Eropa dan Kanada mencoba menjawab dua pertanyaan penting: apakah pemanasan global yang lebih tinggi dari 1,5 derajat Celsius per tahun menunjukkan bahwa kita telah melewati ambang batas Perjanjian Paris atau tidak?
Untuk menjawab pertanyaan ini, kedua studi tersebut menggunakan metode yang agak berbeda, yaitu observasi dan simulasi model iklim. Para peneliti di Eropa melihat tren pemanasan masa lalu dan menemukan bahwa dalam dua puluh tahun berikutnya, suhu rata-rata Bumi akan mencapai ambang batas tertentu.
Artinya, jika pemanasan Bumi menjadi 1,5 derajat Celsius saat ini [meskipun ini hanya terjadi pada 2024], maka suhu rata-rata Bumi akan mencapai 1,5 derajat Celsius dalam dua puluh tahun.
sementara penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Kanada mencakup data setiap bulan. Juni 2024 adalah bulan ke-12 berturut-turut di mana suhu berada di atas 1,5 derajat Celsius. Peneliti menemukan bahwa dua belas bulan berada di atas ambang batas iklim menunjukkan bahwa ambang batas tersebut akan tercapai dalam jangka panjang.
Kedua studi juga menunjukkan, meski pengurangan emisi ketat dimulai dari sekarang, Bumi kemungkinan akan tetap melewati ambang batas 1,5 derajat Celsius.
Apa yang dilakukan umat manusia sekarang dan di masa depan akan dipengaruhi oleh temuan ini. Selama beberapa dekade, ilmuwan iklim telah memperingatkan bahwa pelepasan gas dan karbon dioksida ke atmosfer sebagai akibat dari penggunaan bahan bakar fosil untuk energi.
Selain itu, kondisi telah diperparah oleh emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada tahun 1990, emisi karbon dioksida di seluruh dunia meningkat sekitar lima puluh persen setiap tahun. Untuk memperbaiki iklim di masa depan, hampir setiap negara di Bumi sedang berusaha mengurangi emisi. Namun, upaya ini tampaknya belum berhasil.
Studi menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca harus dihentikan hingga mencapai nol jika pemanasan global ingin berakhir. Bahkan jika manusia berhasil menurunkan emisi ke titik nol, beberapa aspek iklim akan tetap berubah karena pemanasan skala regional dalam beberapa abad ke depan, terutama di lautan, di mana perbaikan sulit.
Pemanasan global sudah berdampak pada ekosistem seperti Great Barrier Reef, kumpulan karang terbesar di dunia. Suhu permukaan lautan meningkat dan garis pantai meningkat, menghantam garis pantai dan mengancam kehidupan laut.
Kebakaran hutan dan cuaca ekstrem, terutama gelombang panas, semakin sering terjadi dan semakin membahayakan alam, manusia, dan ekosistem.
Selain itu, manusia harus melakukan perubahan besar. Meskipun masih ada harapan, tindakan nyata harus diambil segera. Jika tidak, manusia kemungkinan besar akan terus memanas Bumi, menyebabkan kerusakan yang tak terbatas.
Sumber Kumparan
Hamdan ATT beberapa waktu lalu. Foto: Mauludi Rismoyo Jakarta - Kabar duka datang dari Penyanyi… Read More
Ilustrasi kecelakaan (Foto: detikcom/Thinkstock/assistantua) Jakarta - Seorang bocah terjatuh dari atas bus yang melintasi Jalan… Read More
Demonstran yang melakukan unjuk rasa di Turki terkait kartun Nabi Muhammad SAW. Foto: Ozan KOSE/AFP… Read More
Foto: Marcio Machado/Eurasia Sport Images/Getty Images Charlotte - Inter Milan vs Fluminense tuntas 0-2 di… Read More
Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 di Polres Bogor. Perpanjangan SIM gratis bagi yang lahir bulan Juli.… Read More
Hari Bhayangkara ke-79, Warga Antusias Penuhi Kawasan IRTI Monas (Foto: Brigitta Belia/detikcom) Jakarta - Di… Read More